// //]]> Panduan Menanam Sawi Dari Nol Sampai Masa Panen - Budidaya Tanaman Panduan Menanam Sawi Dari Nol Sampai Masa Panen - Budidaya Tanaman

Panduan Menanam Sawi Dari Nol Sampai Masa Panen

panduan menanam sawi

Berkebun merupakan kegiatan yang sangat positif dan menyenangkan. Berkebun tidak harus memiliki lahan luas. Cukup lahan terbatas yang ada di sekitar rumah saja. Anda sudah bisa memanfaatkannya. Salah satunya adalah dengan menanam sawi. 

Sawi merupakan jenis sayuran yang paling banyak dicari masyarakat. Teksturnya lembut, bisa dikonsumsi dalam keadaan mentah ataupun sudah diolah. Rasanyapun enak sehingga sawi menjadi sayuran paling pas untuk dikonsumsi di rumah. 

Konsumsi sawi juga sangatlah direkomendasikan. Ada sejumlah manfaat yang akan diperoleh. Salah satunya adalah untuk mencegah munculnya sel kanker dalam tubuh. 

Manfaat yang luar biasa ini tentunya sangat sayang bila tidak dioptimalkan. Ada baiknya untuk membiasakan konsumsian tersebut. Toh, Anda bisa membelinya dengan harga yang lebih terjangkau. 

Kalau tidak ingin membeli, cukup budidayakan tanaman sawi sendiri di rumah. Toh caranya sangat mudah. Menariknya, hasilnya cukup menggembirakan. 

Kenapa Memilih Tanaman Sawi? 


Sebenarnya menanam sawi itu opsional. Anda bebas menentukan jenis sayuran yang ingin ditanam. Entah itu kangkung, bayam, tomat dan lain sebagainya. Yang terpenting, Anda tidak mengosongkan tempat di sekitar rumah. 

Ketimbang pekarangan dibiarkan kosong, mending ditanami sayuran. Selain bisa sebagai konsumsian sehat sendiri, sayuran tersebut bisa dijual. Tentunya bila sayurannya tumbuh subur dan jumlahnya banyak sekali. 

Kalau Anda memiliki sayuran sendiri, Anda tidak perlu membelinya lagi. Cukup petik sayuran di pekarangan rumah. Kemudian olah sesuai selera keluarga. 

Sementara sisanya, Anda bisa jadikan sebagai lahan bisnis. Toh sudah banyak ibu rumah tangga yang meraup keuntungan dari sayuran yang ditanamnya di pekarangan rumah. Baik itu dari yang menanam sawi hijau ataupun menanam sawi putih.

Bagaimana Cara Menanam Sawi? 


Dikatakan sebelumnya kalau cara menanam sawi ini sangatlah mudah. Anda bisa menebar bibitnya di media tanam, maka sawi akan tumbuh. Khususnya bila Anda rajin melakukan penyiraman. 

Tapi untuk hasil yang maksimal, perawatan khusus harus dilakukan. Perawatannya seperti apa? Mari cari tahu informasinya mulai dari tahap penanaman sampai pemanenan berikut ini. 

1. Tahap Penyemaian 

Sebelum memulai penyemaian, pastikan terlebih dahulu untuk memperoleh bibit sawi. Bibit ini bisa didapatkan di toko pertanian atau toko penjual bibit. Anda pastinya akan lebih mudah untuk mendapatkannya. 

Untuk tahap penyemaian, silahkan buat dulu media semainya. Perlengkapan yang dibutuhkan adalah tempat semai, serta campuran tanah dan sekam. 

Langkahnya, bakarlah sekam sampai menjadi hitam. Tapi pastikan agar sekam ini tidak menjadi abu, istilah jawanya tidak menjadi LANGES. Cirinya, sekam berubah menjadi hitam tapi bentuknya masih sama seperti sebelumnya. 

Jika sudah, silahkan campur dengan tanah. Pastikan tercampur secara merata. Tujuannya adalah supaya tanah menjadi subur, dan tanah ini mudah memperoleh oksigen. 

Langkah selanjutnya adalah meletakkan campuran tanah dan sekam ini ke dalam wadah. Wadahnya bisa berupa polybag, kotak semai dan lain sebagainya. Atau yang termudah, manfaatkan benda yang sudah tidak terpakai untuk media semai. 

Langkah seterusnya, masukkan bibit ke dalam media semai. Tutup dengan tanah. Dan sirami secara rutin. Dalam kurun dua minggu, bibit sawi akan tumbuh bagus dan siap untuk dipindahkan. 

2. Tahap Penanaman 

Sembari membuat tempat semai, Anda juga bisa mempersiapkan tempat tanam sawi. Di sini, Anda hanya diajak untuk memanfaatkan lahan kosong yang ada di sekitar rumah. 

Olahlah tanah dengan campuran sekam ataupun dengan kompos. Pengolahan ini dimaksudkan untuk membuat tanah kembali subur. Pastinya, tanahnya agak gembur dan banyak nutrisi yang dibutuhkan oleh sayuran sawi. 

Selesai mempersiapkan lahan, Anda bisa menunggu sampai penyemaian sawi memasuki usia 2 minggu. Kalau sudah mulai tumbuh bagus, silahkan pindahkan semaian sawi ke lahan yang sudah Anda buat. 

Pindahkan satu persatu dengan jarak sekitar 10 cm. Masukkan bibit semai ke dalam lahan. Tapi pastikan jangan memasukkannya terlalu dalam. Lakukan penanaman sampai lahan penuh. 

3. Tahap Pemeliharaan 

Biasanya, pemeliharaan yang wajib dilakukan oleh pembudidaya sawi adalah penyiraman. Penyiraman ini berguna untuk memberikan nutirisi bagi sawi. Akarnya bisa menyerap air sekaligus nutrisi penting yang ada di dalam lahan. 

Siramilah tanaman sawi setiap harinya. Kalau sudah memasuki usia 2 minggu pemindahan tanaman, silahkan tambahkan pupuk kompos di atasnya. 

Pada tahap ini, cermati pertumbuhan sawi. Jika tanaman sawi terlalu padat, lakukan penjarangan. Sebaliknya bila terlalu lebar atau ada yang mati, sulami dengan bibit sawi lainnya. 

Jangan lupa, semprotlah tanaman ini dengan semprotan berbahan alami. Gunanya adalah untuk menjaga kualitas sawi dan menghindarkan dari hama. 

4. Tahap Pemanenan 

Perawatan telah dilakukan secara maksimal, Anda mulai melihat hasilnya. Tepatnya di usia 50 harian, tanaman sawi mulai siap untuk dipanen. 

Silahkan cabut dan potong bagian bawah tanaman. Anda bisa mengikatnya dan menjualnya di pasar. Atau, Anda juga bisa menjadikan sayuran ini sebagai sayuran sehat untuk keluarga. 

Ketika sudah dipanen habis, silahkan ulangi kembali sebagaimana langkah yang dijelaskan di atas. Diantaranya adalah menyemai, menanam dan merawatnya sesuai tahapannya. 

Demikianlah prosedur untuk menanam sawi. Cukup mudah bukan? Kalau begitu, apakah Anda sudah siap untuk menerapkan cara menanam sawi ini?

0 Response to "Panduan Menanam Sawi Dari Nol Sampai Masa Panen"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Bawah Artikel