Perlakukan Khusus Ketika Menerapkan Cara Menanam Dari Biji Tanaman!
Wednesday, September 18, 2019
Add Comment
Cara menanam dari biji menjadi pilihan sebagian besar orang. Selain kemudahannya dalam menemukan benih, Anda juga bisa menghemat biaya. Meskipun begitu, Anda harus jeli agar benih yang ditanam bisa tumbuh seperti harapan.
Alasan utama seseorang menggunakan biji adalah sulitnya menemukan calon bibit tanaman yang diharapkan. Contohnya adalah bibit buah anggur merah.
Kalaupun tersedia, mungkin tempatnya sangat jauh. Atau, harganya cukup mahal. Makanya, solusinya adalah melakukan penanaman melalui biji.
Biji bisa didapatkan langsung dari buahnya. Buah dikupas, kemudian diambil biji-bijinya untuk dibibitkan kembali.
Ketika Anda berniat untuk membibitkan tanaman apapun dari bijinya dengan cara tersebut, Anda perlu memahami tekniknya. Teknik ini berupa penyeleksian benih yang punya potensi hidup lebih besar, serta teknik penyemaiannya.
Kurang jelinya Anda dalam menyeleksi biji tanaman, Anda hanya akan buang-buang waktu saja. Biji tidak mau tumbuh. Kondisi ini banyak dialami oleh kebanyakan orang yang belum memahami bagaimana memperlakukan biji tanaman.
Bagaimana Caranya Menyeleksi Biji Yang Benar?
Biji dari buah maupun sayuran bisa didapatkan sendiri. Anda tidak perlu membelinya dari toko pertanian. Cukup dapatkan dari sayuran yang sudah berbunga atau buah yang sudah masak. Khusus untuk sayuran, kami sarankan untuk membelinya.
Untuk beberapa jenis tanaman buah, memang tidak salah jika mendapatkannya dari buahnya secara langsung. Contoh biji yang dibibitkan dari buah masak adalah pepaya dan anggur merah.
Nah, biji buah ini cukup banyak. Namun tidak semua bijinya bisa disemai, apalagi sampai ditanam.
Kenapa? Karena tidak semua biji yang terdapat di dalam buah bisa benar-benar sempurna pertumbuhannya. Malahan, besar kemungkinan bijinya tidak dapat tumbuh.
Lalu, seperti cara untuk menemukan biji buah yang punya peluang hidup lebih besar?
Ada prosedur yang harusnya Anda tempuh. Prosedur ini sudah diterapkan oleh pembibit lawas. Karena prosedurnya mendukung pada keberhasilan dalam penyemaian dan penanaman.
Langkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah mengeluarkan biji dari buah. Keluarkan semua bijinya. Kemudian kumpulkan ke dalam wadah.
Langkah keduanya, masukkan seluruh bijinya ke dalam wadah berisi air. Di sini, perhatikan dengan cermat prilaku dari biji tersebut.
Biasanya, ada biji yang tenggelam dan mengambang. Yang perlu Anda lakukan cukup memisahkan kedua prilaku biji buah tersebut.
Biji yang mengambang sebaiknya dibuang. Biji ini hanya memiliki presentase kehidupan yang sangat kecil. Kebanyakan, biji tidak akan tumbuh meskipun disemai dengan model apapun.
Sebaliknya, ambil biji yang tenggelam di dalam wadah. Biji tersebut yang memiliki kualitas kehidupan lebih baik. Setidaknya, berat biji menjelaskan kalau bijinya punya nutrisi yang memungkinkan untuk proses tumbuhnya.
Langkah ketiganya adalah mengeringkan biji. Pada proses pengeringannya, Anda juga harus memperhatikan bentuknya. Pastikan biji masih dalam bentuk terbaiknya. Minimal, bijinya tidak mengalami penyusutan berarti atau mengalami keriput.
Biji yang masih dalam bentuk terbaiknya ini yang sebaiknya disemai. Karena biji tersebutlah yang akan tumbuh. Yang terpenting, sediakan tanah semai yang baik untuk mendorong pertumbuhan biji.
Bagaimana Caranya Menyemai Biji Tanaman?
Diasumsikan Anda telah memperoleh biji yang berkualitas, kini saatnya Anda melakukan penyemaian. Dalam menyemai biji tanaman, ada prosedur yang bakalan menentukan kehidupannya.
Kebanyakan orang terburu-buru untuk menebar benih ke media semai. Ini masih kurang baik. Karena bisa saja benihnya belum siap dan hasilnya kurang maksimal.
Supaya pertumbuhannya lebih cepat dan maksimal, prosedur awalnya adalah dengan merendam biji terlebih dahulu. Rendamlah biji ke dalam wadah berisi campuran air dan zat perangsang tumbuh. Gunanya jelas untuk merangsang pertumbuhan biji.
Perendaman ini bisa dilakukan minimal 2 jam. Tapi bagi yang memiliki cukup waktu, rendamlah semalaman. Biasanya, biji akan mulai menunjukkan tanda-tanda kehidupan dengan pecahnya biji sebagai tanda munculnya perkecambahan.
Sembari melakukan perendaman, buatlah media semainya. Siapkan wadah dan olahlah tanah. Minimal, gemburkan tanah dengan cara mencampur tanah dan kompos.
Yang paling baik, penyediaan media tanam dibuat seminggu sebelum biji ditebar. Tujuannya supaya zat beracun pada media hilang.
Setelah siap, lakukan penebaran biji ke permukaan media semai. Atur kerapatannya supaya perkecambahannya tidak tumpang tindih. Tapi bagi Anda yang punya banyak waktu, benamkan biji ke media semai satu persatu.
Penaburan bibit selesai dilakukan, saatnya menutup wadah dengan plastik untuk menjaga kelembabannya. Setelah itu, tempatkan di area terlindung. Sembari menunggu munculnya akar dan tunas, lakukan penyiraman secara rutin.
Terus lakukan perawatan dengan menyiramnya setiap hari. Biji akan mulai menumbuhkan tunas. Lama-kelamaan akan siap untuk dipindah ke media tanam yang diharapkan.
Cara Memindahkan Bibit Semai Agar Tanaman Tidak Stress
Terkadang ada saja kendala yang muncul. Meskipun bibit semai dalam kondisi baik, namun nyatanya tidak bisa tumbuh sempurna di lahan sesungguhnya. Lalu, apa yang membuatnya seperti itu?
Masalah ini diakibatkan oleh kurang cepatnya bibit dalam beradaptasi dengan lingkungan barunya. Sebagai pembudidaya, wajib bagi Anda untuk memperhatikannya. Minimalkan resiko stress pada tanaman supaya tanaman mampu hidup dengan normal.
Bagaimana caranya? Caranya sangat sederhana. Caranya dengan membasahi area tanam terlebih dahulu. Tanah yang telah dibasahi memungkinkan akar terangsang untuk mencari sumber makanannya.
Setelah itu, perhatikan bagaimana seharusnya memindahkan bibit semai. Pemindahan bibit semai ini dilakukan dengan menyertakan akar dan tanah semai. Kalau akarnya terlalu panjang, Anda bisa memotongnya sedikit saja.
Pemotongan akar memungkinkan munculnya akar-akar yang lebih banyak. Kemudian tanah semai yang disertakan memungkinkan bibit bisa beradaptasi dengan lebih mudah di lahan baru.
Ibarat membuat mandiri anak, Anda masih perlu untuk mendampinginya dalam beberapa waktu. Seiring berjalannya waktu, Anda bisa lepas tangan lantaran anak sudah mampu mandiri.
Selain itu, usahakan untuk tidak menekuk akar bibit tanaman di lahan baru. Setelah ditanam, lakukan penyiraman secara berkala. Lakukan penyiraman sesuai karakteristik tanaman itu sendiri.
7 hari setelah tanam, aplikasikan pupuk tambahan dengan jumlah yang kecil di areanya. Jangan lupa untuk menghilangkan gulma ataupun rumput pengganggu yang tumbuh di sekitarnya.
Setelah memasuki usia 3 bulanan, pemupukan susulan bisa ditambahkan. Anda bisa menggunakan pupuk kandang atau pupuk lainnya. Pupuk ini berguna untuk mendorong tanaman memunculkan tunas dan daun baru.
Kesimpulannya, temukan biji yang potensi hidupnya lebih besar. Kemudian lakukan penyemaian dengan baik sebelum dipindahkan ke media tanam. Dengan begitu, Anda akan sukses menerapkan cara menanam dari biji sampai tanaman siap berbuah.
0 Response to "Perlakukan Khusus Ketika Menerapkan Cara Menanam Dari Biji Tanaman!"
Post a Comment