// //]]> Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kopi - Budidaya Tanaman Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kopi - Budidaya Tanaman

Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kopi

morfologi tanaman kopi
Pixabay

Kopi menjadi komoditas perdagangan di dunia. Bijinya dimanfaatkan penuh untuk bahan baku dari minuman hangat. Lantas, apakah Anda tahu klasifikasi dan morfologi tanaman kopi?

Klasifikasi Tanaman Kopi


Kopi atau Coffea sp. merupakan spesies tanaman berbentuk pohon. Tanaman ini berasal dari genus cofeea dan famili Rubiaceae.

Pertumbuhannya tegak dan bercabang. Ketika dibiarkan, pohon kopi dapat tumbuh mencapai 12 meter. Ada pun klasifikasi dari pohon kopi sebagai berikut.

- Kingdom (Kerajaan) : Plantae

- Sub Kingdom : Viridiplantae

- Infra Kingdom : Streptophyta

- Super Divisi : Embryophyta

- Division (Divisi) : Tracheophyta

- Sub Divisi : Spermatophytina

- Class (Kelas) : Magnoliopsida

- Super Ordo : Asteranae

- Ordo : Gentianales

- Famili : Rubiaceae

- Genus : Coffea L.

- Spesies : Coffea Arabica L. (Jenis Arabica)

- Spesies : Coffea benghalensis B.

- Spesies : Coffea Canephora Pierre (Jenis Robusta)

- Spesies : Coffea stenophylla G. Don

- Spesies : Coffea congensis A. Froehner

- Spesies : Coffea Liberica W. Bull (Jenis Liberica)

Morfologi Kopi


Seperti apa morfologi tanaman kopi tersebut? Anda dapat mengenali tanaman ini melalui ciri-ciri pohon kopi sebagai berikut.

1. Batang


Pohon kopi dapat tumbuh mencapai 12 meter. Batangnya tegak lurus dengan memunculkan banyak percabangan.

Batangnya beruas-ruas dengan diameter lebih besar pada bagian bawahnya. Batangnya tersusun dari beberapa jenis cabang.

Cabang pertama dikenal sebagai cabang reproduksi. Tumbuhnya tegak lurus di ketiak daun. Cabang ini bisa menghasilkan 4-5 tunas produksi.

Cabang kedua disebut cabang primer. Tumbuhnya di batang utama/cabang reproduksi.

Hanya ada satu tunas primer yang muncul di ketiak daun. Fungsinya sebagai penghasil bunga.

Cabang ketiga disebut sekunder. Tumbuhnya pada cabang primer dari tunas sekunder. Cabang ini pun bisa menghasilkan bunga.

Cabang keempat adalah cabang kipas. Tumbuhnya pada cabang primer yang sudah tua.

Cabang kelima disebut pecut. Ini merupakan cabang kipas, namun tidak sampai terbentuk menjadi cabang primer.

Cabang keenam adalah cabang balik. Merupakan cabang reproduksi yang tumbuh di cabang primer. Hanya saja, pertumbuhannya tidak normal. Ini ditandai dengan arah pertumbuhannya yang menuju ke dalam mahkota tajuk.

Cabang ketujuh disebut cabang air. Ini merupakan cabang reproduksi yang tumbuhnya sangat pesat. Ruas daunnya lebih panjang namun lunak. Biasanya mengandung banyak air.

2. Akar


Pohon kopi memiliki akar tunggang. Sistem perakaran ini memungkinkan tanaman dapat menancap dengan kokoh.

Panjangnya mencapai 45-50 cm. Di sisinya terdapat 4-8 akar samping yang menuju ke bawah sekitar 2-3 meter.

Akar tunggang hanya dimiliki oleh tanaman kopi yang berasal dari bibit semai. Biasanya, perakarannya dangkal.

3. Daun


Daun tanaman kopi berbentuk bulat telur. Ujungnya agak sedikit meruncing. Bisanya tumbuh pada batang, cabang hingga ranting yang tersusun secara berdampingan.

Tulang daunnya menyirip. Terbentang dari pangkal sampai ujungnya. Tepian daun berombak dengan permukaan yang licin dan mengkilap.

4. Bunga


Bunga yang dihasilkan oleh pohon kopi sangat banyak. Letaknya berada di ketiak daun. Biasanya membentuk rangkaian bunga yang bergerombol. Makanya, bunganya disebut dengan bunga majemuk.

Bunganya tumbuh dalam satu batang tumbuh. Termasuk dalam bunga sempurna lantaran memiliki benang sari dan putik.

Kuncup bunga di setiap ketiak daun sangat terbatas. Ketika ketiak daun sudah pernah menghasilkan bunga, nantinya bunga tidak akan muncul lagi.

Meskipun begitu, bukan berarti produksinya menurun drastis. Pasalnya, cabang primer akan terus tumbuh memanjang untuk menumbuhkan daun dan bunga ke depannya.

5. Buah


Buah kopi tersusun dari daging dan biji. Dagingnya sendiri tersusun dari tiga bagian. Di antaranya eksokarp (lapisan kulit luar), Mesocarp (lapisan daging), dan Endocarp (lapisan kulit tanduk yang tipis tapi keras).

Warna permukaan buah akan berubah-ubah sesuai usianya. Ketika muda berwarna hijau. Kemudian menguning dan memerah saat pematangan.

Dagingnya mengandung glukosa. Makanya, rasanya akan manis ketika dicicipi.

6. Biji


Kopi termasuk tanaman dengan biji tertutup. Dalam buahnya biasanya terdapat dua buah biji.

Bijinya terdiri dari dua lapisan. Pertama adalah kulit luar dengan tekstur menyerupai kayu yang keras. Kedua kulit dalam dengan selaput tipis yang biasa dikenali dengan kulit ari.

Persebaran Tanaman Kopi


Tanaman kopi berasal dari benua Afrika. Kopi ini tumbuh secara liar di dataran tinggi. Setelah itu, pohon kopi mulai tersebar ke seluruh wilayah seperti di Eropa dan Asia.

Khusus di Indonesia, tanaman kopi masuk pada tahun 1996. Tepatnya dikenalkan oleh pemerintah VOC melalui Malabar.

Saat itu, tanaman kopi dikebunkan di perkebunan Kedawoeng, Batavia. Tujuan utamanya untuk penelitian.

Namun melihat adanya keuntungan dari sisi perdagangan, pohon kopi ini mulai dibudidayakan secara serius. Ini dibuktikan dengan menyebarkan bibit kopi ke berbagai daerah di nusantara.

Hingga kini, kopi menjadi salah satu komoditi andalan di dunia perdagangan. Masyarakat dunia pun membutuhkannya. Tepatnya sebagai minuman penghangat yang dinilai banyak manfaatnya.

Itulah kurang lebih klasifikasi dan morfologi tanaman kopi. Sejauh ini, pohon kopi terus mendapatkan perhatian serius dari pemerintah. Bahkan, masyarakat pun mulai getol dalam membudidayakannya lantaran bernilai ekonomis.

0 Response to "Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kopi"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Bawah Artikel