Klasifikasi dan Morfologi Terong
Saturday, April 9, 2022
Add Comment
Source: Pixabay |
Terong tentu tidak asing di telinga masyarakat tanah air. Sebagian orang menjadikan terong sebagai makanan favorit keluarga. Meskipun begitu, belum tentu seseorang mengetahui klasifikasi dan morfologi terong.
Kali ini, mari kenal lebih dekat tanaman ini melalui pembahasan klasifikasi dan morfologi terong. Tentunya, kenali pula persebarannya hingga ke Indonesia.
Klasifikasi Pohon Terong
Nama latin terong adalah Solanum Melongena L. Tanaman ini termasuk ke dalam famili Solanceae. Jenisnya cukup bervariasi. Memiliki bentuk yang berbeda pula.
Ada yang berbentuk memanjang bulat. Ada pula yang bulat menyerupai telur. Makanya, terong ini di Eropa disebut dengan Eggplant.
Lantas, seperti apa klasifikasi dari tanaman terong ini? Berikut ini klasifikasinya.
- Nama latin : Solanum Melongena L
- Kingdom : Plantae
- Subkingdom : Trachebionta
- Super Divisi : Spermatophyta
- Divisi : Magnoliophyta
- Kelas : Magnoliopsida
- Subkelas : Asteridae
- Ordo : Solanales
- Famili : Solamaceae
- Genus : Solanum
- Spesies : Solanum Melongena
Morfologi Terong
Ciri ciri tanaman terong cukup mudah dikenali. Anda bisa mengenalinya melalui morfologi terong yang mencakup batang, akar, daun, bunga, buah hingga bijinya.
1. Batang
Batang pohon terong terbagi menjadi dua macam. Ini meliputi batang primer dan batang sekunder.
Batang sekunder atau percabangan ini bisa menghasilkan cabang-cabang baru. Percabangan ini nantinya menghasilkan bunga.
Sedangkan batang utama/primer menjadi penyangga tanaman. Bentuknya angularis. Ketika masih muda berwarna ungu kehijauan. Tetapi berubah ungu kehitaman saat dewasa.
2. Akar
Sistem perakarannya tunggang. Akarnya cukup dangkal. Biasanya diselimuti dengan buluh yang kasar.
3. Daun
Daun terong tersusun dari tangkai dan helaian/lamina. Tangkai daunnya berbentuk silindris. Namun bagian sisinya pipih dan tebal pada bagian pangkal. Biasanya memiliki Panjang sekitar 5-8 cm.
Sementara lamina tersusun dari ibu tulang daun, tulang cabang hingga urat daun. Ibu tulang daun ini berasal dari perpanjangan tangkai yang ukurannya mengecil sampai ke pucuknya.
Lebar helaian ini mencapai 7-9 cm. sementara panjang daunnya sekitar 12-20 cm. Tentunya tergantung pada tingkat kesuburan dari tanaman itu sendiri.
4. Bunga
Terong juga menghasilkan bunga. Bunganya berkelamin dua. Artinya, satu bunga terdapat benang sari dan putik.
Ini disebut juga dengan bunga lengkap. Di dalamnya tersusun dari kelopak, mahkota hingga tangkai bunga. Biasanya, berukuran kecil.
5. Buah
Buahnya berdaging lunak dan berair. Buahnya terbentuk dari bunga sejati tunggal. Biasanya berdaging tebal.
Bila sudah matang, daging buahnya tidak pecah. Terkecuali jika mengalami masalah Kesehatan yang membuatnya pecah.
6. Biji
Terong pun menghasilkan biji. Bijinya terbalut oleh daging buah. Jumlahnya sangat banyak dengan bentuk bulat lonjong.
Warnanya cokelat sampai kehitaman. Ketika sudah tua, bijinya bisa dijadikan benih yang siap untuk disemaikan oleh pembudidaya.
Persebaran Tanaman Terong
Terong merupakan jenis tumbuhan perdu. Tanaman ini tumbuh subur pada ketinggian 1200 mdpl.
Terong sendiri merupakan tanaman asli dari daerah tropis. Diduga bahwa terong berasal dari Asia. Khususnya di India dan Birma.
Daerah persebaran tanaman terong pun terbilang sangat luas. Mulai dari Asia, Afrika, Eropa hingga Timur Tengah.
Awalnya, tanaman ini terkonsentrasi di beberapa wilayah saja. Wilayahnya meliputi Karibia, Afrika Barat, Afrika Timur, Afrika Tengah, Amerika Selatan dan Malaysia.
Seiring perkembangan zaman, budidaya terong ini sudah cukup intens. Dan pengembangan paling pesat ditemukan di Asia Tenggara. Tidak terkecuali dikembangkan di Indonesia.
Hingga saat ini, hampir sebagian besar provinsi di Indonesia melakukan penanaman. Yang terbanyak ditemukan di Pulau Jawa dan Sumatera.
Tentu saja, penanamannya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pangan. Terlebih terong menjadi sayuran yang dinilai murah namun kaya akan manfaat.
Itulah kurang lebih informasi mengenai klasifikasi dan morfologi terong. Sejauh ini, terong terus dibudidayakan untuk menguatkan sektor perkebunan di tanah air.
0 Response to "Klasifikasi dan Morfologi Terong"
Post a Comment