// //]]> Cara Melakukan Penyemaian Tanaman Sawi Yang Tepat - Budidaya Tanaman Cara Melakukan Penyemaian Tanaman Sawi Yang Tepat - Budidaya Tanaman

Cara Melakukan Penyemaian Tanaman Sawi Yang Tepat

cara menyemai sawi

Budidaya sawi akan sangat bergantung pada bibit dan perawatannya. Bibit terbaik bisa disortir sendiri sebelum ditanam dalam sebuah lahan. Caranya adalah dengan disemaikan dalam media khusus untuk penyemaian. Namun tahukah Anda bagaimana cara menyemai sawi tersebut?

Penyemaian akan sangat membantu petani dalam proses tanam sebuah tanaman. Terutama jika berhubungan dengan tanaman sayuran. Contohnya adalah tanaman sawi ini.

Dengan adanya penyemaian sawi, maka petani bisa segera menyeleksi bibit yang terbaik. Jadi, petani tidak perlu dipusingkan dengan penyulaman. Setidaknya, penyemaian akan membantu dalam meminimalkan bibit yang buruk setelah ditanam di dalam lahan.

Nah, bagaimana cara melakukan penyemaian benih sawi ini? Mari coba perhatikan infomasinya berikut ini.

Alasan Sawi Perlu Disemaikan Sebelum Ditanam

Hampir seluruh jenis sayuran butuh disemaikan. Meskipun begitu, ada beberapa tanaman sayuran yang tidak membutuhkan penyemaian. Malahan, penyemaian dipandang sebagai hal yang tidak normal. Contohnya adalah wortel dan kacang-kacangan.

Jenis sayuran di atas tidak memerlukan penyemaian. Kalau disemaikan, Anda hanya akan menghabiskan waktu. Bahkan tanaman berpotensi mati.

Berbeda dengan sayuran sawi. Petani perlu menyemaikan sayuran tersebut. Penyemaian ini dianjurkan untuk mempertinggi kualitas hidup dari tanaman itu sendiri.

Kenapa Sawi Perlu Disemaikan Terlebih Dahulu? 

Ada beberapa alasan kenapa tanaman sawi perlu disemaikan. Ini merupakan bagian dari panduan teknis dalam menanam sawi yang mendorong hasil lebih baik. Tapi secara khusus, penyemaian ini dilatarbelakangi oleh beberapa hal berikut.

Pertama, Anda akan lebih mudah untuk mengontrol suhu di sekitar tanaman. Suhu ini akan mempengaruhi perkecambahan benih. Suhu yang bagus akan mempercepat proses kehidupan benih.

Berbeda jika Anda menanamnya secara langsung di kebun atau lahan terbuka. Benih yang ditaburkan di tanah bisa saja kering dan mati. Yang terparah, benih ini akan diserang oleh hewan atau hama. Makanya, kegagalan dalam mendapatkan bibit semakin besar.

Kedua, Anda akan lebih mudah untuk menyeleksi bibit yang sehat untuk ditanam. Hal ini dikarenakan Anda tahu betul hasil dari persemaian sawi.

Dari sekian banyaknya benih yang ditaburkan, ada kemungkinan bahwa benihnya akan tumbuh kurang maksimal. Benih-benih yang tidak tumbuh maksimal bisa disingkirkan.

Kemudian benih yang tumbuh optimal bisa dipilih satu persatu. Kemudian dipindahkan ke media tanam yang sesungguhnya. Dengan begitu, Anda memiliki peluang besar untuk memperoleh tanaman sawi yang unggul di hampir seluruh lahan.

Hal Yang Perlu Diperhatikan Saat Menyemai Sawi


Keberhasilan penyemaian ditentukan oleh beberapa hal. Anda yang ingin membudidayakan sawi perlu memperhatikannya.

Pertama, usahakan untuk membuat media semai yang subur. Cara ini bisa dilakukan dengan membuat campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan yang setara. Dan sebelum ditaburkan benih, usahakan untuk mendiamkannya beberapa hari.

Kedua, hindari untuk menimbun benih terlalu tebal. Ya, menimbun benih ke dalam tanah memang bagus. Setidaknya, benih akan terhindar dari dimakan hewan.

Walaupun begitu, Anda harus memperhatikan ketebalan dalam menimbun benihnya. Pastikan untuk tidak menimbun terlalu tebal. Karena penimbunan seperti ini malah akan mempersulit perkecambahan sawi.

Ketiga, tempatkan penyemaian di bawah naungan. Sebaiknya, Anda hindarkan dari paparan sinar matahari secara langsung. Ini bisa dilakukan dengan menempatkannya di area lembab, atau di bawah naungan pepohonan.

Kenapa? Karena bila terkena paparan sinar matahari langsung, benih akan kering. Tanah juga menjadi sangat panas dan benih sulit untuk tumbuh.

Keempat, hindari penyiraman secara berlebihan. Memang penyiraman dibutuhkan untuk mempercepat proses perkecambahan sawi. Tetapi Anda tidak disarankan untuk menyiramnya secara berlebihan.

Penyiraman secara berlebihan akan mengakibatkan media semai menjadi semakin becek. Akibat paling fatal, benih yang ditebar akan membusuk dan tidak akan tumbuh.

Kelima, taburkan dolomit ataupun abu pada media semai. Penaburan ini ditujukan untuk mengusir semut dan jamur. Pasalnya, semut ini biasanya mengerubuti benih-benih yang ditebar untuk dimakan.

Untuk mengantisipasi benih dimakan semut, abu ataupun dolomit perlu dimaksimalkan pada permukaan tanah semai. Berikan secukupnya untuk menghindari serangan semut tersebut.

Beberapa hal di atas sebaiknya dilakukan untuk mendukung persemaian sawi yang maksimal. Hasil semai akan lebih sehat dan siap untuk dipindahkan. Pertanyaannya sekarang adalah seperti apa tahapan untuk menyemaikannya?

Tahapan Untuk Melakukan Persemaian Sawi


Bagi petani yang sudah lama berkutat dengan tanaman, menyemaikan adalah hal yang paling mudah. Namun bagi pemula, penyemaian kadang dianggap hal yang sulit. Bahkan tidak jarang penyemaian tanaman tidak membuahkan hasil seperti yang diinginkan.

Penyemaian benih tidak hanya sekedar menebar benih. Tapi butuh trik khusus agar benih bisa tumbuh lebih subur dalam media persemaian. Baru setelah didapatkan persemaian yang bagus, bibit bisa dipindahkan di media tanam yang sebenarnya.

Nah, ada beberapa tahapan yang bisa dilakukan supaya persemaian benih sawi berhasil. Tahapannya adalah sebagai berikut.

- Sediakan tempat persemaian

Lahan yang digunakan untuk persemaian tidaklah seluas media tanam. Petani bisa menggunakan baskom atau wadah yang cukup besar untuk menampung benih yang akan disemaikan.

Namun harus diingat, media persemaian juga harus diperhatikan kesuburannya. Caranya adalah dengan mengolah tanah sebagai tempat persemaian agar lebih subur.

Ini bisa dilakukan dengan mengambil tanah secukupnya. Kemudian pastikan untuk mencampurkannya dengan pupuk kandang dengan takaran yang pas.

- Ukur PH tanah persemaian

Setelah tanah diolah, pastikan untuk mendapatkan ph tanah yang bagus. PH tanah yang bagus untuk ditumbuhi tanaman adalah sekitar 7, namun masih bisa ditolerir jika ph tanah sekitar 5,5.

Mengenai caranya mengukur ph tanah, Anda bisa menengoknya di cara mengukur ph tanah ini.

- Diamkan tanah beberapa hari

Sebelum dilakukan penaburan benih, silahkan diamkan tanah yang sudah diolah tadi. Jangan keburu untuk menebar benih. Karena dikhawatirkan tanah masih menyimpan zat-zat yang bisa mengurangi kesuburan tanah.

Ada baiknya tanah didiamkan kurang lebih 3-5 harinan. Tujuannya agar tanah sudah mengeluarkan zat berbahayanya.

- Penaburan benih

Langkah terakhir adalah menaburkan benih di atas tanah. Tahapan ini dibarengi dengan menutup benih yang sudah ditaburkan dengan jerami yang sudah kering.

Setelah 3 hari ditaburkan, jerami perlu diangkat dan dibuang. Biarkan sawi yang mulai memunculkan kecambah tumbuh. Caranya dengan rutin disirami sampai hari pemindahan.

Waktu Yang Pas Untuk Memindahkan Bibit Sawi


Benih yang sudah ditebar biasanya akan mulai muncul perkecambahan. Biasanya hanya memakan waktu kurang lebih 3 harinan.

Waktu tersebut, calon bibit ini masih butuh dirawat dengan penyiraman yang rutin. Tentunya sampai bibit sudah siap untuk dipindahkan dari media penyiaman tadi.

Waktu yang pas untuk memindahkan bibit sawi yang disemaikan adalah jika bibit sudah berusia 2 minggunan. Yakni dimana bibit tersebut sudah memunculkan 3-5 helai daunnya.

Tapi pastikan untuk memilih bibit yang bagus pertumbuhannya. Artinya, bibit tersebut tumbuh subur dan nampak lebih sehat.

Akhirnya, dengan melakukan penyiaman yang benar, bibit sawi yang baik bisa dipindah dan bisa tumbuh lebih optimal di media tanamnya. Ini menjadi kunci keberhasilan petani yang ingin membudidayakan sawi. Jadi, mari terapkan cara menyemai sawi terlebih dahulu sebelum ditanam di lahan sebenarnya.

0 Response to "Cara Melakukan Penyemaian Tanaman Sawi Yang Tepat"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Bawah Artikel