// //]]> Cara Menanam Bawang Merah di Luar Musim yang Tepat - Budidaya Tanaman Cara Menanam Bawang Merah di Luar Musim yang Tepat - Budidaya Tanaman

Cara Menanam Bawang Merah di Luar Musim yang Tepat

cara menanam bawang merah di luar musim

Menerapkan cara menanam bawang merah di luar musim tidaklah semudah yang dibayangkan. Tapi bila berhasil, petani bisa meraup untung besar.

Diketahui bahwa bawang merah adalah tanaman musiman. Tanaman ini akan berlimpah stoknya di pasaran pada musim tertentu. Hal ini membuat nilai jualnya menjadi menurun.

Bagi petani sendiri, situasi ini sangatlah merugikan. Apalagi jika tanamannya dilanda banjir seperti yang banyak terjadi. Hal ini diperparah dengan kebijakan impor lantaran bawang merah tanah air tidak cukup untuk kebutuhan masyarakat.

Tidak mau mengalami situasi seperti ini, petani butuh solusi untuk menghindari situasi tersebut. Salah satunya adalah menanam bawang merah di luar musim. Harapannya, tanaman tidak terkena banjir dan hasilnya tetap melimpah sehingga petanipun bisa meraih sukses.

Jenis Bibit Bawang Merah yang Bagus

Budidaya bawang merah cukup menggiurkan. Nilai jualnya bisa melambung di hari-hari tertentu. Hal ini membuat saku kantong kian tebal.

Cukup banyak petani yang sukses dalam menggelutinya. Hal ini didukung dengan ketersediaan lahan yang luas. Apalagi lahan di nusantara termasuk lahan yang bagus untuk ditanami hampir seluruh jenis tanaman.

Meskipun begitu, Anda tetap harus berhati-hati dalam membudidayakan bawang merah ini. Pemilihan bibit yang baik menjadi kunci utama selain lahan yang subur. Karena keduanya sama-sama berperan untuk mendukung hasil panen yang lebih besar.

Ada dua cara untuk melakukan pembenihan bawang merah. Bibit bawang merah ini bisa didapatkan dari biji maupun umbi. Namun yang terbaik berasal dari umbi bawang merah.

Benih dengan kualitas terbaik normalnya didapatkan dari tanaman bawang merah berusia sekitar 80-100 hari. Kalau ditanam di dataran rendah, benih yang baik minimal sudah berusia 80 hari. Sementara bila ditanam di dataran tinggi, usia 100 hari (minimal).

Ciri-ciri benih bawang merah yang kualitasnya bagus memiliki ukuran sekitar 1,5 -2 cm. Bentuknya sempurna, tidak cacat dan warnanya merah tua mengkilap.

Sebelum dilakukan penanaman, benih ini baiknya disimpan terlebih dahulu. Penyimpanan benih berlangsung sekitar 2-3 bulanan. Ketika disimpan dalam jarak waktu tersebut dan benih memiliki ciri-ciri di atas, bisa diasumsikan kalau benihnya memang sangat baik.

Cara Menanam Bawang Merah di Sawah


Cara menanam bawang merah di sawah bisa memberikan hasil maksimal. Meskipun kenyataannya, penanamannya di luar musim. Kuncinya terletak pada pengolahan lahan, penanaman yang tepat, serta penyiraman tanaman. Kurang lebih, caranya adalah sebagai berikut:

1. Prosedur Pengolahan Lahan


Lahan terbaik untuk tanaman bawang merah adalah tanah dengan tingkat keasaman sekitar 5,6 (maksimal). Anda perlu mengusahakan supaya ph tanah di bawah angka tersebut. Jika berlebihan, silahkan turunkan dengan menambahkan kapur.

Prosedur pengolahannya dimulai dengan membuat sebuah bedengan besar. Buat bedengan dengan lebar 1-2 meteran. Untuk ketinggiannya, cukup 20-30 cm saja. Kemudian buat jarak antara satu bedengan dengan bedengan lain sekitar 50 cm yang nantinya dijadikan sebagai parit.

Sesudah itu, cangkul bedengan sedalam 20 cm. Gemburkan tanah dan tambahkan kapur untuk mendapatkan keasaman tanah yang pas. Lakukan pengapuran ini 2 minggu sebelum meletakkan benih di lahan.

Oh ya, pastikan untuk membuat permukaan bedengan rata. Karena permukaan ini yang nantinya akan menjadi media tanam dari benih yang cukup banyak.

Sehabis itu, letakkan pupuk kandang/kompos pada permukaan bedengan. Ratakan ke semua permukaan. Lantas, biarkan selama satu minggu.

2. Prosedur Penanaman Bawang Merah


Lahan tanam bawang merah telah siap, saatnya Anda melakukan penanaman. Umbi yang telah disimpan selama 2 bulanan tentunya akan tumbuh tunas. Kini, Anda tinggal memasukkannya satu persatu ke dalam bedengan.

Kalau usia benih belum mencapai 2 bulanan, lakukan pemotongan pada bagian ujung umbi. Tujuannya untuk mempercepat masa pertumbuhan tanaman.

Benih telah siap ditanam, pastikan jarak antara satu tanaman tidak terlalu padat. Apabila ditanam di musim kemarau, jaraknya sekitar 15 x 15 cm. Tapi bila ditanam di musim penghujan, jaraknya sekitar 20 x 20 cm.

3. Prosedur Penyiraman/Perawatan


Pada awal penanam benih, Anda harus ekstra dalam melakukan penyiraman. Penyiraman dilakukan untuk membuat akar umbi mendapatkan makanan lebih mudah. Baru ketika sudah bisa mencari makanan sendiri, Anda bisa mengurangi intensitas penyiraman.

Penyiraman sebaiknya dilakukan dua kali dalam sehari. Penyiraman intens ini dilakukan sejak benih diletakkan pada lahan. Penyiraman seperti ini terus dilakukan sampai usia 10 hari.

Memasuki usia ke 11 dan seterusnya, Anda baru diperkenankan untuk menyiram tanaman sekali dalam sehari. Yang terpenting, lakukan penyiraman lantaran tanaman ini butuh sinar matahari cukup lama.

Selain penyiraman, pemupukan wajib dilakukan. Pemupukan pertama dilakukan ketika usia tanaman mencapai 2 mingguan. Kemudian dilanjutkan pemupukan susulan di usia 5 mingguan.

Jangan lupa untuk melakukan penyiangan gulma. Cabut tanaman pengganggu di sekitar bawang merah. Tujuannya untuk membuat tanaman bawang lebih sehat dan produksinya lebih melimpah.

Ciri Bawang Merah Siap Dipanen


Hal yang paling ditunggu-tunggu jelas masa pemananen. Panen bawang merah baru bisa dilakukan ketika usia tanaman mencapai 55-70 hari. Tentunya, Anda harus memperhatikan karakter dari tanaman yang siap panen.

Ciri utamanya bisa dilihat dari daun tanaman. Daun tanaman harus mulai rebah sampai 90% (benih dari umbi). Anda disarankan untuk mencermati daunnya secara acak. Jadi, jangan hanya melihat satu tempat saja.

Kalau sudah dipanen, silahkan jemur bawang sekitar 7-14 harinan. Anda juga disarankan untuk membalik penjemuran ini setiap 2-3 harinan. Tujuannya supaya bawang merah benar-benar kering.

Bawang merah yang baik dari hasil penjemuran normalnya punya kadar air sekitar 85%. Normalnya, petani hanya menerka-nerka. Bawang ini sudah siap untuk disimpan atau dipasarkan ke seluruh nusantara.

Kesimpulannya, menanam bawang merah di luar musim bukanlah masalah. Syaratnya, lahan diolah dan tamanan dirawat dengan baik. Jadi, sudah siap menerapkan cara menanam bawang merah di luar musim?

0 Response to "Cara Menanam Bawang Merah di Luar Musim yang Tepat"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Bawah Artikel