Budidaya Tanaman Tomat: Jenis, Syarat Tumbuh & Lama Masa Tanamnya!
Sunday, January 21, 2024
Add Comment
Budidaya tanaman yang bisa ditekuni petani adalah tomat. Budidaya tanaman tomat dipilih sebagai bagian dari pemenuhan kebutuhan masyarakat. Pasalnya, tomat menjadi sayuran buah yang pasarannya selalu ramai.
Membudidayakan tomat sudah cukup untuk memenuhi rekening petani. Keberhasilan dalam membudidayakannya akan mengantarkan pada pemasukan di tiap hari. Secara, tomat bisa dipanen setiap 2-3 hari sekali.
Satu tanaman bisa menghasilkan banyak buah. Disamping buahnya yang sudah siap panen, tanaman bisa berbunga cukup banyak. Bunga ini nantinya akan terus tumbuh menjadi buah dalam hitungan hari.
Menariknya, sayuran buah ini bisa dikatakan sebagai sayuran pokok. Hampir sebagian besar masyarakat menyukai sayuran ini. Dengan kata lain, petani akan lebih mudah untuk menjualnya ke pasaran.
Tanaman ini bisa ditanam di sembarang tempat. Tanaman tomat bisa hidup subur di ketinggian antara 0-1000 mdpl. Namun idealnya ada di kisaran 200-700 mdpl.
Tetapi bila Anda punya pengetahuan tentang cara membudidayakannya, Anda bisa mengakalinya dengan berbagai cara. Entah itu ditanam di lahan terbuka, ditanam di polybag, ataupun ditanam dengan teknik hidroponik.
Di sini, kami tidak menjelaskan tentang bagaimana cara menanamnya. Yang Anda temukan di sini adalah informasi tentang jenis-jenis tomat, syarat tumbuhnya serta lamanya masa tanam sayuran tomat.
Jenis Tomat
Tomat merupakan sayuran buah yang digemari di Indonesia. Sayuran ini biasanya dimanfaatkan untuk pelengkap masakan. Adapula yang memanfaatkannya sebagai bahan untuk menyelesaikan masalah kecantikan seperti mengatasi jerawat dan lain-lain.
Jenis tomat yang dibudidayakan oleh petani juga sangat banyak. Diantara tomat yang ditanam adalah tomat untuk konsumsian. Anda hanya perlu memilih salah satunya untuk dibudidayakan di pekarang atau di media tanam lainnya. Diantara jenis-jenis tomat adalah sebagai berikut.
1. Tomat Plum
Tomat plum ini punya bentuk lonjong. Kulit buahnya lebih tebal dan rasanya lebih asam. Jenis ini biasanya dimanfaatkan orang lain sebagai bahan pembuat sambal.
2. Tomat Cherry
Tomat jenis ini memiliki bentuk bulat dan kecil. Berat normalnya di kisaran 10-20 gram perbuah. Warnanya merah cerah.
Rasanya asam, namun tidak seasam yang dimiliki tomat plum. Tomat jenis ini biasanya dimanfaatkan sebagai campuran masakan. Ada juga yang dimanfaatkan untuk bahan pembuatan salad.
3. Tomat Beef
Ciri fisik tomat beef adalah ukurannya yang jumbo. Kulit buahnya merah, cenderung memiliki lipatan dan tidak halus. Sekilas bentuknya akan mirip sebagai labu dalam ukuran lebih kecil.
Tomat beef termasuk jenis tanaman yang tahan terhadap virus dan penyakit. Petani akan diuntungkan kalau membudidayakannya.
Untuk kegunaannya, tomat ini biasa digunakan untuk mengisi sandwich. Dengan kata lain, tomat ini dijadikan konsumsian segar oleh orang-orang.
4. Tomat Hijau
Tomat ini memiliki warna hijau. Biasanya dipanen sebelum masak. Pemanenan seperti ini membuat rasanya masih sangat asam.
Tomat ini memiliki kulit yang kaku. Hal ini menyebabkan tomat tidak mudah lembek ketika dimasak. Biasanya, tomat hijau digunakan untuk membuat sambal lado ijo dan cumi asin.
5. Tomat Anggur
Khusus tomat anggur, jenis ini tidak banyak dibudidayakan di Indonesia. Alasannya adalah tomat lebih sering dikonsumsi secara langsung. Artinya, tomat tidak dimasak menjadi tumisan dan lain sebagainya.
Ciri fisiknya adalah ukurannya yang kecil menyerupai anggur. Jumlahnya juga lebih banyak. Rasanya sendiri tidak asam, melainkan lebih manis. Oleh karenanya, tomat ini biasanya dikonsumsi dalam keadaan mentah.
6. Tomat Ungu
Ini merupakan varietas tomat baru. Warnanya sangat kontras dengan kebanyakan tomat yang biasa Anda temui. Yakni berwarna ungu.
Belum banyak petani yang menanam tomat ungu ini. Tapi perlu diingat bahwa tomat ini cukup bagus. Karena didalamnya terkandung antioksidan paling tinggi dibandingkan jenis tomat lainnya.
Syarat Tumbuh Tanaman Tomat
Alasan petani menanam tomat adalah untuk meraih keuntungan. Hasil panen dari budidaya tomat dataran rendah ataupun tinggi sangat diharapkan. Karena semakin banyak hasil panennya, maka semakin besar keuntungan yang akan diperoleh.
Bicara mengenai produksi panen, hal ini berkaitan dengan bibit dan lahannya sendiri. Bibit yang bagus akan mendorong pada pertumbuhan sekaligus produksi panen yang optimal. Disamping itu, lahan yang sesuai berperan untuk menyuburkan dan mempercepat pembentukan buahnya.
Untuk tanaman tomat sendiri, lahan yang digunakan memang bisa apa saja. Mulai dari tanah lempung berliat sampai tanah lempung berpasir. Tanaman masih bisa tumbuh.
Walaupun begitu, ada lahan yang benar-benar cocok untuk pertumbuhannya. Syarat tumbuh tanaman tomat ini agaknya harus dipahami. Tujuannya agar panen tomat lebih banyak.
Kunci utamanya terletak pada tingkat keasaman tanah. Tanaman tomat menyukai tanah dengan ph di kisaran angka 5,5 – 7. Dengan demikian, pembudidaya tomat disarankan untuk mengusahakan tingkat keasaman tersebut.
Tanah bisa disuburkan dengan memanfaatkan pupuk kompos. Pupuk kompos akan menghasilkan bahan-bahan organik. Bahan inilah yang nantinya akan mendukung nutrisi tanaman tomat.
Untuk suhunya sendiri, tomat pada masa pertumbuhan membutuhkan suhu lingkungan sekitar 16 – 24 derajat celcius. Sementara untuk pematangan buah, suhu yang dibutuhkan di kisaran 18 – 24 derajat celcius. Jadi, usahakan lingkungan tanam memiliki suhu di kisaran tersebut.
Yang perlu diingat, tanaman ini tidak tahan dengan kelebihan air. Usahakan agar tanaman tidak terendam air terlalu lama. Atau tanahnya tidak terlalu becek dalam kurun waktu yang lama.
Ketika tanaman terlalu lama terendam air, tanaman mudah terserang penyakit. Makanya, usahakan untuk membuat drainase yang baik. Drainase ini bisa dibuat di sekitar bedengan.
Lama Masa Tanam Tomat
Tanaman tomat biasanya akan disemai sebelum dipindahkan ke lahan tanam. Penyemaian ini membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan jenis tanaman lainnya. Maksimal, benih semai siap dipindah kala berumur 35-40 hari.
Ingat, itu adalah umur maksimal. Yang berarti Anda bisa memindahkan bibit sebelum memasuki umur tersebut. Dengan catatan, bibit dipandang sudah cukup kuat untuk ditanam di lahan.
Lamanya waktu digambarkan dari sejumlah proses. Proses pertama adalah perkecambahan. Normalnya, kecambah ini akan muncul setelah benih ditebar di media semai sekitar 7 hari.
Proses kedua adalah memindahkan sejumlah benih ke media yang lebih besar. Bibit yang siap dipindah ke media baru harusnya berumur 2 minggu. Kemudian proses ketiga adalah melakukan perawatan sampai muncul 4 helai daun dan seterusnya.
Munculnya empat daun menandakan bibit siap untuk diletakkan pada lubang tanam. Caranya adalah dengan mencabutnya bersamaan dengan tanah. Atau, cabut tanpa tanah semai dengan catatan akarnya tidak rusak.
Setelah ditanam di media tanam, lakukan penyiraman dan pemupukan. Ini bentuk perawatan wajib untuk mendukung pertumbuhannya sampai masa panen.
Perawatan yang baik memiliki peluang untuk panen dengan hasil melimpah. Biasanya, panen bisa dilakukan ketika umur tanaman mencapai 60-100 hari. Hal ini bergantung pada perawatan sekaligus varietas tanaman tomat yang ditanam.
Perlu diketahui bahwa umur tersebut tidak bisa dijadikan patokan pasti. Petani perlu melakukan pengamatan sendiri tentang kondisi buahnya. Kalau buahnya sudah mulai menguning, petani bisa melakukan pemanenan.
Pemanenan sebaiknya dilakukan di sore hari. Alasannya untuk mencegah buah tomat layu sehabis panen. Karena bila layu, harga jualnya akan menurun.
Untuk kisaran harga jualnya sendiri, tomat dihargai sekitar 4000 – 5000 rupiah perkilogram. Bisa lebih mahal, tergantung hukum ekonomi yang berlaku. Biasanya akan lebih mahal jika memasuki hari-hari besar.
Meskipun tergolong murah, nyatanya hasil penjualan bisa sangat memuaskan. Khususnya bila dibudidayakan dalam jumlah besar. Apalagi panen ini bisa dilakukan berkali-kali. Setidaknya, petani bisa melakukan pemanenan tomat dalam 2-3 hari sekali.
Demikianlah informasi mengenai budidaya tomat. Jika Anda belum memiliki ide bisnis di dunia pertanian, tidak salah jika Anda memilih tanaman tersebut. Jadi, tertarik untuk budidaya tanaman tomat?
0 Response to "Budidaya Tanaman Tomat: Jenis, Syarat Tumbuh & Lama Masa Tanamnya!"
Post a Comment