// //]]> Cara Menanam Pisang Raja (Buah Besar Dan Lebat) - Budidaya Tanaman Cara Menanam Pisang Raja (Buah Besar Dan Lebat) - Budidaya Tanaman

Cara Menanam Pisang Raja (Buah Besar Dan Lebat)

Cara menanam pisang raja tidak sebatas meletakkan tunas ke dalam tanah. Ada teknik penanaman yang sebaiknya diterapkan. Tujuannya untuk meningkatkan peluang hidup tunas serta mempercepat kemunculan buahnya.

Di pedesaan, masyarakat banyak yang hanya menanamnya alakadarnya. Tunas diletakkan pada tanah yang terpilih. Kemudian, tunas dibiarkan begitu saja.

Asumsinya, tunas akan tumbuh membesar dengan sendirinya. Dalam beberapa bulan, pohon pisang akan berbuah.

Memang penanaman seperti itu banyak dilakukan. Terutama orang-orang yang menanamnya sebagai bagian dari pemanfaatan lahan yang menganggur. Dan buah yang dihasilkan hanya sebatas bonus.

Bagi Anda yang ingin serius menekuni budidaya pisang raja, Anda sebaiknya lebih peduli dengan penanamannya. Kenapa? Karena menanam pisang raja ini bisa menjadi lahan basah untuk memperoleh keuntungan.

Pisang raja termasuk buah yang banyak dicari. Harga buahnya sangat mahal. Apalagi jika dibutuhkan oleh orang untuk keperluan upacara adat. Harga satu tandan pisang raja bisa mencapai ratusan ribu rupiah.

cara menanam pohon pisang

Ciri Pohon Pisang Raja


Pisang raja mulai dikomersilkan oleh sebagian orang. Orang-orang yang menyadari peluang ini mulai mencoba untuk menanamnya dalam skala besar. Karena dari pembudidayaan pisang raja, saku kantong bisa terisi lebih cepat.

Pisang ini bisa dikatakan sebagai spesies paling dicari dibandingkan jenis lainnya. Tanaman Ini memiliki ciri-ciri batang pohon yang hijau mulus. Daunnya melebar sehingga cukup membutuhkan tempat.

Pisang ini memiliki rasa yang manis, aromanyapun memikat. Dagingnya empuk, dan tampilan buahnya menarik.

Ketika buahnya masih muda, warnanya akan hijau. Bila memasuki usia matang, kulit buah akan berwarna kuning berbintik hitam.

Pisang raja ini mulai berbuah ketika memasuki usia tanam sekitar 14 bulanan. Ada yang bisa berbuah sebelum usia tersebut. Hanya saja, ada perlakuan khusus yang dilakukan oleh pembudidaya.

Teknik untuk mempercepat munculnya buah pisang ini bisa Anda jumpai di bawah.

Jenis-Jenis Pisang Raja


Pisang raja yang ditemui di sekeliling Anda cukup banyak. Masing-masing jenis memiliki kekhasan masing-masing. Tapi tetap saja harga jualnya masih sangat tinggi.

Nah, apa saja jenis pisang raja tersebut?

1. Pisang Raja Bulu

Ciri khas pisang raja bulu terletak pada buahnya. Kulit buahnya tebal, warnanya kuning dan terdapat bintik-bintik kecoklatan ketika matang. Buahnya besar, rasanya manis.

2. Pisang Raja Sereh

Ciri khas pisang raja sereh adalah kulit buahnya tipis. Warna kulit kuning kecoklatan. Bila matang, terdapat bintik-bintik berwarna coklat gelap pada hampir keseluruhan buah.

Untuk rasanya, pisang ini rasanya manis bercampur asam. Meskipun begitu, banyak orang yang menyukainya.

3. Pisang Raja Nangka

Ciri khas pisang raja nangka adalah aroma buahnya lebih wangi. Buahnya besar dan kulitnya lebih hijau. Meskipun sudah matang, kulitnya kadang masih hijau mulus tanpa bercak seperti jenis sebelumnya.

Jenis pisang raja ini bisa dimanfaatkan untuk membuat berbagai olahan. Ketika masih mentah, pisang ini bisa dibuat menjadi keripik. Kemudian bila sudah matang, orang-orang mengolahnya menjadi pisang goreng karena teksturnya agak keras atau tidak mudah lembek.

4. Pisang Raja Uli

Pisang Raja Uli juga memiliki aroma yang harum. Jumlah buahnya lebih banyak dan rapat. Rasanyapun manis, biasanya dikonsumsi secara langsung atau diolah menjadi pisang goreng.

5. Pisang Raja Udang

Pisang raja udang ini berbeda dari jenis lainnya. Daging buahnya memiliki tekstur yang lembut. Rasanya manis bercampur asam.

Kulit buahnya berwarna merah keunguan. Masyarakat jawa menyebutnya sebagai gedang abang. Pisang raja jenis ini hanya cocok dikonsumsi secara langsung.

Cara Menanam Pohon Pisang Raja


Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika menanam pohon pisang raja ini. Pertimbangkan bibitnya, penyediaan lahan, penanamannya dan perawatannya. Pertimbangan ini dilakukan supaya tanaman terhindar dari penyakit serta pisang raja bisa berbuah maksimal.

1. Pemilihan Bibit Pisang Raja

Bibit berkualitas akan menentukan kualitas hidup tanaman. Ketika keliru mengambil bibit yang bermasalah, budidaya pisang ini akan terkendala. Misalnya mengambil bibit yang terserang penyakit.

Jika bibit ini ditanam, kemungkinan besar pohon pisang di sekitar akan terjangkiti seluruhnya. Dan ini sudah banyak dirasakan oleh pembudidaya pisang. Makanya, selektiflah dalam menentukan bibitnya.

Untuk pembibitannya sendiri, usahakan untuk mengambil tunas anakan dari pisang raja yang bebas dari penyakit. Umur tunas juga sudah memadai.

Umur tunas anakan yang siap dipindah sekitar 3-4 bulanan dari tanaman induk. Sementara tingginya sudah mencapai 1 – 1,5 meteran. Kemudian sistem perakarannya sudah mencapai 20 cm.

Kalau menemukannya, silahkan ambil dan pindahkan ke media tanam yang telah diolah. Kalau masih belum mendapati kriteria tersebut, ada baiknya Anda tidak memindahkannya. Karena pertumbuhannya bisa kurang maksimal di lahan baru.

2. Pembuatan Lahan Tanam Pisang Raja

Sebelum melakukan pemindahan bibit pisang raja, Anda sebaiknya mempersiapkan lahan tanamnya. Lahan yang baik mengandung unsur hara cukup besar. Karena unsur itulah yang membuat tanaman mudah menemukan nutrisi.

Caranya adalah dengan melubangi lahan tanam cukup dalam. Setelah dilubangi, taruhlah kotoran hewan atau pupuk kandang ke dalamnya. Kemudian diamkan minimal seminggu sebelum tunas dipindah.

Untuk jarak penanamannya, idealnya sekitar 2,5 – 3 meteran. Alasannya agar tanaman tidak terlalu rapat yang menyebabkan saling rebut nutrisi di dalam tanah.

3. Penanaman Tunas Pisang Raja

Lahan telah dipersiapkan, saatnya melakukan pemindahan bibit. Cara menanam pisang raja yang baik adalah sebagai berikut.

Pertama, gali tunas pisang raja sampai bonggolnya. Kalau dibeli langsung, Anda pastikan bonggol tunas tidak luka terlalu banyak. Yang terbaik adalah tidak ada luka goresan pada bonggol.

Kedua, pangkas akarnya dengan alat seperti sabit. Pemangkasan akar dilakukan untuk menghindari kebusukan tanaman. Malahan berguna untuk mendorong pertumbuhan akar baru.

Ketiga, rendam bonggol tunas ke dalam larutan fungisida. Gunanya untuk menjauhkan dari bakteri atau jamur yang mengganggu pertumbuhan tanaman kedepannya.

Keempat, rendam kembali bonggol dengan larutan ZPT. Perendaman masing-masing dilakukan sekitar 15 menitan.

Kelima, taburkan dolomit pada lubang tanaman sekitar 2 kg perlubang. Penaburannya dilakukan untuk menetralkan ph tanah. Baru kemudian lakukan penanaman tunas.

Cara menanam pisang raja ini dilakukan dengan meletakkan bonggol ke dalamnya. Tutup dengan tanah dan tekan secara perlahan. Usahakan agar tanaman berdiri tegak supaya tanaman tumbuh lebih baik. Kemudian lakukan penyiraman untuk menjaga kelembaban tanah pada awal penanaman.

4. Perawatan Pohon Pisang Raja

Bicara mengenai perawatan pohon pisang sebenarnya tidaklah rumit. Anda membiarkannya saja bisa berbuah. Tapi bila ingin hasil maksimal, pemeliharaan sebaiknya ditempuh.

Perawatan pertama adalah memastikan area tanam tetap terjaga kebersihannya. Pada masa awal, sebaiknya hindarkan dari gulma atau rerumputan yang tumbuh. Kalau muncul gulma, lakukan pembersihan.

Perawatan kedua adalah pemberian pupuk susulan. Pupuk susulan diberikan untuk mempercepat pertumbuhan pohon. Semakin terjaga kualitas tanahnya, pohon pisang raja akan cepat berbuah.

Perawatan ketiga adalah menjaga kegemburan tanah. Tanah yang gembur sangat disukai oleh pohon pisang. Dengan begitu, pohon akan semakin subur.

Perawatan keempat ialah melakukan penjarangan tunas. Dalam satu rumpun pohon, maksimal harus terisi 4 batang pohon. Jika lebih dari itu, lakukan pemindahan tunas anakan ke media tanam lainnya.

Kenapa? Jika terlalu banyak, tandan yang dihasilkan cenderung kecil. Makanya, penjarangan tunas sifatnya wajib.

Pemeliharaan keenam adalah melakukan pengeredongan jantung pisang yang baru muncul. Hal ini dilakukan agar buah yang dihasilkan terjaga kualitasnya.

Yang perlu diingat, penanaman baiknya dilakukan ketika akan memasuki musim penghujan. Tetapi bila daerah Anda memiliki ketersediaan air yang cukup, Anda bisa menanamnya di sembarang waktu.

Cara Mempercepat Pohon Pisang Berbuah


Normalnya, pohon pisang raja akan memunculkan jantung pisang pada usia 14 bulan setelah tanam. Hal ini membuat pembudidaya harus sabar menunggu. Tapi jika ingin lebih cepat, ada teknik khusus yang bisa dicoba.

Tekniknya ialah dengan melubangi batang pohon pisang. Melubangi batang ini dipercaya sebagai salah satu cara mempercepat kemunculan buah pada pohon pisang. Bahkan cara ini sudah banyak diterapkan oleh pembudidaya dari luar negeri.

Dalam proses pelubangan, Anda bisa mengikuti prosedurnya seperti berikut ini.

- Buang pelepah dan daun pisang yang sudah mengering terlebih dahulu

- Lubangi batang pisang dengan ukuran 8 x 20 cm sampai terlihat hati pisang

- Pelubangan harus dilakukan tepat di bagian tengah batang pohon pisang raja

- Usahakah lubang yang dibuat menghadap arah barat agar tanaman tidak mati

- Pantau pertumbuhan hati pisang di hari keempat atau kelima

- Ketika hati pisang mulai tumbuh, keluarkan hati pisang tersebut dengan memanfaatkan kay untuk mencegah pertumbuhannya ke atas

Setelah dikeluarkan, Anda tinggal menunggu kemunculan bunga yang nantinya akan menjadi bakal buah. Dan bila sudah menjadi bakal buah yang diinginkan, bunga-bunga putih yang tidak dibutuhkan bisa dibuang agar pembentukan buah menjadi lebih maksimal.

Selain itu, bakal buah yang muncul sebaiknya dibungkus dengan pembungkus seperti karung beras. Baru kemudian Anda melakukan penyiraman dan perawatan lain untuk mendukung pertumbuhan buah yang lebih besar.

Nah, cara menanam pisang raja seperti ini bisa dicoba untuk beberapa tanaman. Khususnya untuk bahan uji. Kalau berhasil, Anda bisa melakukannya pada keseluruhan pohon pisang agar durasi kemunculan buah pisang menjadi lebih cepat.

Cara mempercepat kemunculan buah ini juga masih bisa dimaksimalkan pasca panen. Artinya, jangan terburu-buru untuk memotong batang pisang yang telah diambil buahnya. Biarkan tanaman tetap hidup, dan lakukan pelubangan di atas.

Dengan cara demikian, satu pohon pisang bisa berbuah dua kali. Ini bisa menjadi cara yang efektif untuk menanamnya selain menanam tunas baru di lahan yang sama.

Penyakit Pisang & Cara Mengendalikannya

penyakit dan hama penyakit pohon pisang

Hal yang paling ditakutkan petani pisang adalah munculnya penyakit dan hama. Karena sebagian besar pisang yang terserang penyakit biasanya tidak terselamatkan. Parahnya, penyakit ini bisa menjangkiti seluruh pohon pisang sehingga petani akan mengalami kerugian besar.

Meskipun begitu, Anda masih bisa berusaha untuk mengendalikannya. Syaratnya, Anda mengetahui kemunculan penyakit secepatnya. Diantara jenis penyakit pisang dan cara mengendalikannya adalah sebagai berikut ini.

1. Layu Fusarium

Layu fusarium ini paling ditakuti petani. Pohon pisang yang terserang penyakit ini akan mati dalam waktu yang singkat. Lebih parahnya, penyakit ini bisa menyebar ke seluruh tanaman pisang sekitar.

Penyebabnya bisa berupa bibit yang sudah terjangkiti, pupuk kandang, kualitas air dan alat-alat pertanian. Makanya, Anda perhatikan betul kesemuanya agar pohonnya terbebas dari penyakit layu fusarium.

Gejala pohon pisang yang terserang penyakit ini dimulai dengan pelepah menguning dan layu. Batangnya menjadi lebih gelap, dan keseluruhan tanaman akan kuning serta mati.

Akarnya akan membusuk. Hal ini mengakibatkan tanaman tidak terselamatkan. Parahnya, penyakit ini kadang muncul saat pohon pisang akan memasuki masa kemunculan ontong (jantung pisang).

Ketika hal ini terjadi, mau tidak mau Anda harus membongkar dan membakarnya. Tujuannya supaya layu fusarium ini tidak menjangkiti pohon pisang lainnya.

Supaya tidak terjadi masalah, Anda harusnya melakukan pencegahan. Bagaimana caranya?

Cara pertama adalah menyirami tanah bekas tanaman pisang dengan fungisida. Kedua, hindari meletakkan tunas pohon pisang raja di bekas tanah pohon yang terkena virus.

Ketiga, bersihkan selalu peralatan pertanian. Kemudian jangan lupa untuk membersihkan gulma ataupun rumput. Karena gulma dan rumput ini menjadi inang dari jamur fusarium.

2. Layu Bakteri

Penyakit layu bakteri ini disebut juga dengan penyakit moko. Penyakit ini menyerang batang, bonggol serta akar pohon pisang. Penyebabnya adalah bakteri Pseudomonas Solanacearum.

Gejala awalnya ditandai dengan berubahnya warna pada daun muda. Daunnya terdapat garis coklat kekuningan pada tepian. Lama-kelamaan daunnya menguning, berubah coklat dan layu.

Selain itu, hampir seluruh bagian tanaman akan muncul lendir berbau. Warnanya putih keabuan serta coklat kemerahan.

Langkah penangannya adalah dengan menyemprotkan herbisida. Herbisida yang digunakan mengandung glyphospate 5%. Takarannya sekitar 5-20 ml. Sementara untuk tanahnya perlu furnigasi dengan pengaplikasian Methil Bromide.

3. Bercak Daun

Bercak daun atau disebut dengan Sigatoka juga menjadi penyakit utama pada pohon pisang.  Penyebab utamanya adalah jamur Mycosphaerella Musicola Mulder.

Ciri serangannya adalah munculnya bintik-bintik hitam pada daun. Bintik ini akan terus melebar dan membentuk noda hitam pada keseluruhan daun. Yang terparah, daun akan menguning dan mati.

Untuk penanganannya adalah dengan mengatur jarak tanam. Kemudian membuang daun yang terserang Sigatoka.

Tahapan lanjutannya adalah dengan menyemprotkan fungisida sistemik. Fungsida yang tepat berbahan Dithiocarbamate dan Benzimidazole. Selain itu, imbangi denga pemberian pupuk yang proporsional.

4. Penyakit Kerdil

Penyakit yang satu ini sulit dikendalikan. Penyebabnya adalah virus. Virus ini ditularkan dari kutu daun.

Gejalanya ditandai dengan pertumbuhannya yang melambat. Daunnya tegak, kaku dan sempit. Daunnya sangat rapuh, berubah menguning dari bagian tepi daun.

Yang perlu diingat bahwa penyakit ini bisa menjangkiti seluruh pohon pisang di sekelilingnya. Karena penyebaran virus ini dibantu dengan kutu daun. 

Cara mengendalikannya adalah dengan menyemprotkan insektisida. Selain itu, Anda perlu menanam bibit baru yang memiliki kualitas lebih baik. Setidaknya, pilihlah bibit yang tahan terhadap serangan penyakit.

5. Penyakit Darah

Penyakit pisang lain disebut dengan penyakit darah. Kalau di pulau jawa, pisang ini dianggap terkena serangan wereng. Penyebabnya adalah bakteri.

Gejalanya ditandai dengan daun menguning layu, batang berubah warna dan membusuk, serta bunga jantan akan mongering. Ciri paling jelas adalah daging buah busuk, berwarna merah darah ketika dipotong. Masalahnya, kadang tampilan buah dari luar bagus, hanya saja bagian dalamnya rusak.

Cara mengendalikannya dengan menyemprotkan bakterisida. Penyemprotan ini wajib dilakukan sesegera mungkin. Khususnya bila gejala awal mulai muncul.

Tapi bila sudah terlanjur, Anda harus merelakannya. Bongkar keseluruhan rumpun pohon, bakar dan semprotkan bakterisida.

Untuk beberapa bulan kemudian, jangan tanam pohon pisang di area tersebut terlebih dahulu. Karena kebanyakan pohon akan terserang penyakit yang sama.

Akhirnya, penentuan bibit dan pengolahan lahan yang baik sangatlah menentukan pada kesehatan pohon pisang. Pohon yang sehat akan siap berproduksi dengan hasil yang menggiurkan. Agar terhindar dari sejumlah penyakit, Anda bisa meniru cara menanam pisang raja yang disebutkan di atas.

0 Response to "Cara Menanam Pisang Raja (Buah Besar Dan Lebat)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Bawah Artikel