10 Contoh Tanaman Aeroponik, Bisa Jadi Solusi Budidaya di Lahan Terbatas
Ada banyak sekali jenis tanaman yang bisa ditanam dengan sistem aeroponik. Berikut ini 10 contoh tanaman aeroponik yang dapat Anda budidayakan.
Sistem tanam aeroponik telah lama ada. Di Indonesia sendiri, pembudidaya masih cukup jarang untuk melakukannya.
Meskipun begitu, pertanian atau perkebunan modern tampaknya membutuhkan sistem penanaman tersebut. Pasalnya, sistem ini menawarkan efisiensi lahan dengan hasil panen yang berkualitas.
Sederhananya, lahan terbatas masih bisa dimanfaatkan untuk menanam berbagai jenis tanaman dengan metode aeroponik.
Dan jenis tanamannya sangat beragam. Mulai dari buah-buahan, sayuran, tanaman herbal, hingga tanaman hias.
Untuk lebih jelasnya, kami akan menunjukkan 10 contoh tanaman aeroponik yang dapat Anda tiru di rumah.
10 Contoh Tanaman Aeroponik Menarik untuk Dibudidayakan
Berikut ini 10 contoh dari tanaman yang dapat dibudidayakan dengan sistem penanaman aeroponik:
1. Stroberi
Stroberi termasuk dalam jenis tanaman buah. Tanaman ini pun cukup banyak diminati di kalangan pembudidaya.
Di samping perawatannya lebih simpel, hasil buahnya pun bisa dipasarkan dengan nilai jual yang menguntungkan.
Tanaman stroberi sendiri bisa dibudidayakan dengan teknik aeroponic. Metode penanaman ini dinilai jauh lebih menguntungkan. Tentunya bila dibandingkan dengan sistem hidroponik.
Alasannya, sistem aeroponik yang diaplikasikan tersebut bisa menghindarkan masalah seperti pembusukan akar hingga pertumbuhan alga.
2. Tomat
Berbagai jenis atau varietas tomat bisa dibudidayakan dengan metode tersebut. Tentunya, metode tersebut bisa mendulang hasil yang jauh lebih baik.
Pasalnya, nutrisi yang dibutuhkan untuk menunjang pertumbuhan tomat tercukupi dengan baik.
Karena pertumbuhannya sangat cepat, perlakuan seperti pemangkasan harus dilakukan. Tujuannya agar nutrisi yang didapatkan tanaman tersalurkan pada pembentukan bunga dan buah.
3. Seledri
Seledri termasuk dalam kategori sayuran. Tanaman ini berukuran kecil. Ketika sudah cukup umur, tingginya bisa mencapai 50 cm.
Pertumbuhannya yang cepat memungkinkan pembudidaya dapat melakukan pemanenan sesegera mungkin. Nantinya, hasilnya bisa dijual atau pun dinikmati.
Panen selederi pada waktu yang tepat. Tujuannya agar batang dan daunnya sudah matang. Dengan begitu, rasa pahitnya akan hilang.
4. Terong
Terong sangat cocok jika dibudidayakan dengan sistem aeroponik. Pasalnya, tanamannya terbilang lebih kecil.
Kalau pun tumbuh besar, pemangkasan masih bisa dilakukan agar bisa menghemat banyak ruang.
Di samping itu, pemangkasan yang tepat juga memungkinkan tanaman terong dapat berbunga dan berbuah lebih lebat.
5. Timun
Timun juga cocok untuk ditanam dengan metode tersebut. Banyaknya nutrisi yang tersalurkan membuat tanaman ini dapat tumbuh lebih subur.
Ketika Anda menanamnya dengan sistem tersebut, usahakan untuk menempatkannya di area paling bawah. Karena, tanaman ini terbilang berukuran lebih besar.
Tips yang bisa Anda lakukan ketika tanaman timun mulai berbunga adalah dengan membantu dalam penyerbukannya. Karena tanaman yang ditanam dengan sistem ini, kemungkinannya adalah penyerbukan alami berkurang.
6. Cabai
Cabai termasuk komoditas yang sangat bernilai. Hampir setiap harinya, cabai ini dibutuhkan oleh masyarakat.
Membudidayakannya dengan sistem aeroponik tentunya sangat menarik. Karena, pembudidaya bisa lebih memperhatikan perawatannya tanpa khawatir adanya hama dan penyakit.
7. Brokoli
Contoh tanaman aeroponik selanjutnya adalah brokoli. Sayuran jenis ini pun banyak diminati. Tentunya, bisa ditanam dengan sistem aeroponik.
Tanam pada musim yang tepat. Contohnya di awal musim semi. Ini akan membantunya untuk tumbuh lebih optimal.
Setelah mulai siap panen, segera lakukan pemanenan. Hal ini dilakukan supaya hasilnya tidak busuk.
8. Bayam
Suka dengan bayam? Tidak ada salahnya untuk menanamnya dengan sistem tersebut. Penanaman menggunakan aeroponik memungkinkan bayam dapat tumbuh secara maksimal.
Pertumbuhannya akan lebih terjaga, daunnya pun lebih lebar dengan tampilan lebih segar.
9. Mint
Mint juga termasuk jenis tanaman yang cocok dibudidayakan dengan sistem aeroponik. Pasalnya, tanamannya berukuran lebih kecil.
Yang perlu diingat, tanaman ini harus lebih rajin untuk dipangkas. Karena, pertumbuhannya sangat liar sehingga membuat tanaman bisa saling bertumpuk.
Di samping itu, pemangkasan dilakukan untuk meminimalkan terjadinya pembungaan. Karena, yang Anda butuhkan adalah panen daunnya.
10. Marigold
Marigold termasuk dalam kategori bunga. Jenis ini pun cocok ditanam dengan metode tersebut. Apalagi jika Anda mengaplikasikannya dengan konsep vertikal.
Bunga tersebut memiliki warna yang menarik. Biasanya dijadikan sebagai hiasan yang indah pada makanan. Bahkan, menjadi salah satu jenis dari karangan bunga.
Demikianlah 10 contoh tanaman aeroponik yang bisa Anda contoh di rumah. Intinya, pilih jenis tanaman yang ukurannya lebih kecil. Tujuannya untuk memudahkan dalam penyusunan atau peletakan tanaman. Dengan begitu, setiap tanaman akan tersusun rapi dan tumbuh maksimal sesuai harapan pembudidaya.
0 Response to "10 Contoh Tanaman Aeroponik, Bisa Jadi Solusi Budidaya di Lahan Terbatas"
Post a Comment