// //]]> Analisa Usaha Sayuran Kangkung Di Pekarangan Rumah - Budidaya Tanaman Analisa Usaha Sayuran Kangkung Di Pekarangan Rumah - Budidaya Tanaman

Analisa Usaha Sayuran Kangkung Di Pekarangan Rumah

hasil panen sayur kangkung di pekarangan rumah

Anda penikmat sayuran kangkung? Kenapa tidak mencoba untuk membudidayakan tanaman ini? Toh, budidaya sayuran kangkung ini sangat menjanjikan sekali. Contohnya adalah dibudidayakan di pekarangan rumah.

Kangkung merupakan jenis sayuran hijau yang digemari oleh masyarakat Indonesia. Selain ekonomis, sayuran ini terbilang sebagai sayuran yang kaya akan gizi.

Dilihat dari sisi bisnis, kangkung nampak sangat menjanjikan. Meskipun perikatnya dihargai sekitar 500-1000 rupiah, namun kenyataannya bisa memberikan pendapatan tambahan bagi keluarga.

Ga perlu jauh-jauh untuk menanam sayuran kangkung ini. Cukup manfaatkan lahan yang ada di pekarangan rumah saja. Anda akan menuai hasilnya.

Tidak percaya? Mari perhatikan analisa usaha membudidayakan sayuran kangkung di bawah!

Perkiraan Biaya Untuk Budidaya Kangkung


Diasumsikan Anda memiliki lahan yang tidak dimanfaatkan di sekitar rumah. Lahan tersebut memiliki luas 1 meter x 1 meter saja. 

Lahan tersebut yang nantinya akan dimanfaatkan untuk menanam kangkung. Perlu diingat, penanaman kangkung biasanya memakan tempat yang kecil. Jarak tanamnya sekitar 10 cm saja.

Jika melihat lahannya, tentu saja Anda akan memiliki kurang lebih 100 lubang untuk ditanami benih kangkung. Dan setiap lubang akan diisi dengan sekitar 3 benih saja. Jadi, kurang lebih Anda memerlukan 300 benih kangkung.

Mari perhatikan biaya yang akan Anda keluarkan jika memanfaatkan lahan 1x1 meter di pekarangan rumah. Perlu diingat, benih kangkung 40 gram saat ini harganya sekitar 10.000 rupiah. Isi benihnya sekitar 200 buah. Jadi, perkiraannya seperti ini.

Benih 40 gram 2 buah = Rp.20.000

Pupuk urea 1 kg = Rp.20.000 (harga tidak sebenarnya, bisa saja kurang dari itu)

Pupuk kandang 4 kg = Rp.10.000

Karena lahan yang dimanfaatkan ada di pekarangan rumah, maka pasokan air tidak dihitung. Artinya, diambil langsung dari rumahnya. Jadi, Kurang lebih Anda akan mengeluarkan biaya sekitar 50 ribu rupiah.

Perlu diingat, pupuk di atas tidak ditebarkan semuanya. Minimal satu meter lahan hanya membutuhkan sekitar 15 gram saja.

Kunci utamanya adalah tanah diolah terlebih dahulu dengan memanfaatkan pupuk organik. Pupuk yang baik berasal dari kotoran ayam. Setidaknya, Anda butuh sekitar 4 kg untuk lahan 1 meteran persegi.

Kalau di desa, tentu pupuk tersebut tidak ada harganya. Namun kalau di perkotaan, bisa saja ada harganya. Terutama jika telah difermentasi. 

Untuk pemanfaatan pupuk urea sendiri, pupuk kangkung ini diberikan saat usia tanam sekitar 10 harinan. Taburkan di sekitarnya secara merata.

Perkiraan Hasil Keuntungan


Dari perkiraan biaya di atas, Anda akan keluar modal sekitar 50 ribu rupiah. Tentu sangatlah murah. Apalagi jika dibandingkan dengan hasilnya.

Diasumsikan jika lahan 1 meter ini memperoleh 50 ikat saja. Dan satu ikatnya dihargai sekitar 1000 rupiah. Maka, hasil yang didapatkan dalam sekali panen sekitar 50.000 rupiah.

Perlu diingat, panen pertama biasanya dilakukan hanya dengan memotong bagian bawahnya saat umur 5 mingguan. Kemudian panen kedua (umur 5 minggu kemudian) menghasilkan 50 ikat kembali. 

Jika harga perikatnya masih sama sekitar 1000 rupiah, maka masih ada keuntungan sekitar 50 ribu rupiah untuk lahan sekitar 1 meter persegi.

Bisa dibayangkan jika Anda memanfaatkan lahan sekitar 2x2 meter, maka keuntungannya tinggal dikalilipatkan. Kurang lebih sekitar 100 ribu rupiah dalam rentan waktu 10 mingguan dari panen dua kali.

Jika memiliki lahan lebih luas, tentu hasilnya juga akan lebih besar. Makanya, tidak ada ruginya jika Anda memanfaatkan peluang budidaya kangkung ini, baik itu di pekarangan rumah atau di lahan yang lebih luas.

0 Response to "Analisa Usaha Sayuran Kangkung Di Pekarangan Rumah"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Bawah Artikel