Cara Menanam Bayam Yang Benar
Siapa
yang tidak mengenal bayam? Sayuran hijau ini paling mudah ditemukan. Harganya
merakyat tetapi memiliki nilai gizi yang tinggi. Tidak salah bila sayuran ini
banyak dipilih masyarakat untuk konsumsian segar.
Menemukannya
bukanlah hal yang sulit. Seseorang bisa membelinya di pasar tradisional ataupun
tukang sayur keliling. Bisa juga dipetik sendiri bila Anda menanamnya.
Mudahnya
dalam penanaman menjadikannya sebagai sayuran favorit. Bagi Anda yang tertarik
untuk menanamnya, ulasan mengenai cara menanam bayam ini bakalan sangat
membantu.
Syarat Tumbuh Tanaman Bayam
Penuhi
syarat tumbuh bayam supaya tanaman bisa tumbuh maksimal. Syaratnya cuku mudah
untuk dipenuhi. Jadi, Anda tidak akan kesulitan untuk mengupayakannya.
Tanaman
ini menghendaki jenis lahan yang lembab. Tanahnya tentu butuh unsur hara yang
cukup. Tujuannya tidak lain untuk mempermudah akar tanaman dalam mencari sumber
makanannya.
Lahan
yang dikehendaki harusnya terbuka. Setidaknya, tanaman memperoleh paparan sinar
matahari penuh. Adanya sinar memudahkan tanaman bisa berfotosintesis.
Kemudian
sayuran ini sangat cocok bila dibudidayakan pada area dengan ketinggian 1000
mdpl. Area seperti ini memungkinkan suhu stabil bagi pertumbuhan bayam.
Artinya, suasananya tidak begitu kering, juga tidak terlalu basah.
Meskipun
dikatakan seperti itu, bukan berarti bahwa tanaman ini tidak bisa ditanam di
area lain. Nyatanya, masyarakat di perkotaan masih bisa menanamnya. Tentunya
dengan hasil yang menggembirakan.
Bayam
akan tumbuh subur bila ditanam di tanah gembur. Tapi harus berpatokan pula pada
tingkat keasaman tanah (PH Tanah). Tanaman sayur ini bagus bila ditanam di
tanah pada ph di bawah angka 6.
Sekedar
tahu saja, bayam yang dibudidayakan di Indonesia terbagi menjadi dua jenis.
Pertama adalah bayam cabut. Ciri khasnya terletak pada daunnya yang kecil.
Selain itu, umur bayam sekitar 3 bulanan.
Kedua
adalah bayam daun. Cirinya memiliki daun yang lebar. Yang dipanen adalah
daunnya dan bisa dilakukan beberapa kali. Jadinya, pembudidaya bisa memperoleh
hasil panen berkali lipat.
Cara Menanam Bayam Bagi Pemula
Secara umum, cara menanam bayam bagi pemula ini terbagi menjadi beberapa tahap. Tahapan ini sangat menentukan pada keberhasilan penanaman. Di antara tahapannya ialah sebagai berikut:
1. Seleksi Benih Bayam
Benih terbaik ditandai dengan cepatnya proses perkecambahan.
Selain itu, tampilannya bagus serta bisa bertahan lebih lama.
Benih bayam yang bagus bisa diseleksi langsung dari
tanamannya. Benih ini diambil dari bayam yang sudah tua. Setidaknya, usia bayam
telah mencapai 3 bulanan.
Setelah didapatkan, ambil dan keringkan terlebih dahulu. Jika
sudah kering, Anda bisa menebarnya ke lahan tanam.
Penebaran benih untuk satu hektar lahan sekitar 5-10 kg. Usahakan untuk menebarnya secara merata. Sementara sisanya, Anda bisa menyimpannya untuk musim tanam ke depan.
2. Mengolah Lahan Tanam
Dalam mengolah lahan tanam, ada dua kunci yang harus diperhatikan.
Pertama adalah tingkat kegemburan. Kedua adalah tingkat keasaman tanah itu
sendiri.
Sebelum proses penanaman, sudah semestinya Anda memperhatikan
keduanya. Mempersiapkan lahan sesuai kriteria wajib diupayakan. Dengan begitu,
ada harapan besar meraih untung dari hasil bertani bayam.
Pada praktiknya, buatlah sebuah bedengan selebar 1 meteran
serta ketinggian sekitar 30 cm. Sementara panjangnya menyesuaikan dengan tanah
yang ada.
Kalau sudah, periksa dulu ph tanah. Kalau berada di angka 7,
netralkan sampai berada di bawah angka 6.
Setelah tanahnya stabil, langkah selanjutnya adalah
menaburkan pupuk kandang. Yang terbaik adalah menggunakan kotoran ayam.
Pasalnya, kotoran ayam memiliki kandungan nitrogen tinggi yang bagus untuk kesuburan tanaman.
3. Menebar Benih Bayam
Usahakan tidak menebar bibit terlalu cepat. Biarkan lahan
sekitar 1 mingguan atau 1 bulanan setelah diolah. Tujuannya supaya zat-zat
berbahaya dalam tanah hilang.
Setelah itu, baru tebarkan bibit bayam. Sediakan benih
terbaik yang didapatkan dari bayam tua. Keringkan dan tebarkan di atas
lahan.
Untuk membuatnya lebih merata, taburkan benih sekitar 0,5
gram di atas lahan berukuran 1 meter persegi. Supaya lebih terjaga, campurkan
dengan tanah agar segera tumbuh.
Cara Merawat Tanaman Bayam yang Baik
Memelihara tanaman pasca masa tanam harus diperhatikan dengan benar. Pemeliharaan ini akan mendukung pada hasil yang melimpah. Nah, bagaimana cara merawat tanaman bayam yang benar?
- Menyirami Tanaman Secara Rutin
Tanaman bayam butuh lahan yang gembur. Tanah gembur
memungkinkan benih untuk segera tumbuh perkecambahannya. Untuk itulah, Anda
seharusnya menyirami tanaman secara rutin.
Penyiraman ini diusahakan setiap waktu. Dengan catatan, tanah
tidak terlalu kering ataupun sebaliknya. Yakni terlalu banyak genangan.
Ketika memasuki musim peralihan ke musim kemarau, intensitas
hujan akan menurun. Anda tinggal menyiraminya satu kali saja.
Sementara bila memasuki musim kemarau yang cukup panas,
sirami dua kali dalam sehari. Tujuannya untuk menjaga kelembaban tanah.
Lalu bagaimana jika memasuki musim penghujan? Anda disarankan untuk meminimalkan adanya genangan. Genangan malah membuat akar cepat membusuk sehingga berpotensi mati. Untuk itulah, maksimalkan fungsi dari drainase pada lahan tanam.
- Memberikan Pupuk Tepat Waktu
Pemupukan merupakan bagian dari perawatan tanaman. Memberikan
pupuk tepat waktu sangat disarankan. Karena ini bisa memaksimalkan pertumbuhan
sekaligus hasil panen.
Pemupukan ini akan menghindarkan tanaman dari masalah. Salah satunya
adalah menguningnya daun bayam setelah 2 minggu ditanam.
Jenis pupuk yang perlu diaplikasikan adalah pupuk kompos. Penerapannya cukup dengan menaburkannya pada permukaan lahan tanam. Tentunya, pemberiannya hanya sekedarnya.
- Membersihkan Gulma Secepatnya
Tanah yang subur memungkinkan segala macam tanaman akan
muncul. Tidak terkecuali gulma. Maka dari itu, membersihkan gulma secepatnya
harus diusahakan.
Anda tidak perlu menunggu gulma sampai tumbuh besar. Cukup perhatikan lahan sekeliling. Ketika gulma muncul, segeralah untuk menyingkirkannya agar tidak menyulitkan Anda ke depannya.
- Memberantas Hama dengan Segera
Perawatan terakhir ialah memberantas hama dengan segera. Pembasmian
hama ini disesuaikan dengan jenisnya. Tentunya, pengaplikasian obat harus
tepat.
Anda hanya perlu mengenali jenis hamanya terlebih dahulu. Kemudian,
sesuaikan obat yang bisa menuntaskannya.
Solusi terbaik, cegah kemunculannya. Misalnya dengan
menyemprotkan pestisida atau bahan alami yang tidak disukai oleh hama tanaman bayam.
Cara Memanen Bayam Berdasarkan Jenisnya
Perawatan
yang baik membuka peluang agar panennya berlimpah. Minimal, kematian atau
kerusakannya lebih sedikit. Inilah yang membuat petani lebih bersemangat
menanam sayuran bayam.
Urusan
pemanenan, ini tergantung pada jenis bayam yang ditanam. Ada yang dicabut beserta akarnya, ada yang
hanya diambil daunnya. Ini sesuai dengan bayam yang Anda tanam.
Pemanenan
bayam cabut dilakukan melalui pencabutan saat itu juga. Biasanya, usia
pemanenan di kisaran usia 20 harinan.
Sementara bayam daun hanya diambil daunnya saja. Usia pemanenan di kisaran 1-1,5 bulanan. Dan pemanenan dikerjakan setiap 1 minggu sekali per satu tanaman.
Setelah
proses pemanenan, ikatlah sebaik mungkin. Kemudian, simpan di tempat yang
teduh. Pasalnya, sayuran ini tidak tahan panas atau mudah layu.
Kalau
layu setelah dipanen, nilai jualnya malah menurun. Risikonya adalah sulitnya
mendapatkan pembeli. Itu yang tidak diinginkan oleh seorang petani.
Akhirnya,
kegiatan yang Anda kerjakan membuahkan hasil. Kuncinya ialah mengenal syarat
tumbuh, mengaplikasikan cara menanam bayam dan memeliharanya dengan tepat.
0 Response to "Cara Menanam Bayam Yang Benar"
Post a Comment