Cara Mengendalikan Serangan Ulat Tanah Pada Tanaman
Friday, August 23, 2019
Add Comment
Panen bawang merah terancam mengalami kegagalan bila tanaman diserang oleh ulat tanah. Ulat tanah hitam ini bisa menyerang tanaman yang masih muda. Akibatnya, tanaman tidak sehat dan mati.
Serangan ulat tanah ini memang tidak banyak ulat grayak. Populasinya terbilang kecil. Tetapi bila terjadi ledakan populasi akibat keteledoran petani, ulat ini bisa merugikan petani bawang merah.
Seperti apa ciri-ciri dari hama tersebut? Kemudian bagaimana cara mengendalikannya? Inilah yang akan diulas pada kesempatan kali ini.
Ciri Ciri Ulat Tanah Hitam
Ulat tanah merupakan sejenis hama pengganggu tanaman. Kemunculannya ditengarai berasal dari kotoran ayam maupun sapi. Padahal, kotoran tersebut biasanya digunakan petani untuk menyuburkan tanah.
Telah banyak petani yang menggunakan kotoran sapi atau ayam sebagai bagian dari cara tanam bawang merah yang terbaik. Pengaplikasiannya dilakukan sebelum memulai penanaman. Tepatnya saat melakukan pengolahan tanah dengan harapan untuk mengembalikan kesuburan.
Masalahnya, hal ini bisa mengundang munculnya ulat tanah. Hama ini memiliki ciri-ciri khusus dengan warnanya yang kehitaman dan bergaris ataupun bintik-bintik. Panjangnya bisa mencapai 5 cm dan badannya sangat lunak.
Ulat ini hidup di sekitar tanaman seperti bawang merah. Ulat ini muncul dari jenis kupu-kupu yang meletakkan telurnya di atas permukaan daun. Satu kupu-kupu bisa menghasilkan kurang lebih 1800 telur.
Ketika mulai menetas, ulat tanah ini akan mulai memakan daun-daun muda dari tanaman. Biasanya, ulat ini akan menyerang tanaman bawang merah pada usia 2-3 minggu dari tanaman.
Tipe serangan hama ulat tanah adalah memotong batang tanaman. Jika berlangsung terus-menerus, tanaman akan layu dan mati. Bisa dibayangkan jika seluruh tanaman terserang hama tersebut bukan?
Serangan ulat ini biasanya muncul pada petang dan malam. Sementara di siang hari, ulat ini lebih suka bersembunyi di dalam tanah. Tentunya sambil membawa daun-daun ke dalamnya. Aktifitas ini terus berlangsung sedari masa pertumbuhan bawang merah hingga masa pemanenan.
Dengan karakteristik serangan ini, petani tentunya tidak akan melihatnya. Petani harusnya rajin memeriksa kondisi tanamannya di tiap harinya. Yakni memperhatikan area sekitar seperti memeriksa apakah ada lubang di tanah berisi ulat atau tidak.
Apabila terdapat ulat tersebut, sudah semestinya petani perlu melakukan penanganan. Jika tidak, kemungkinannya adalah serangan hama lain. Contohnya bila menemukan ulat pada permukaan daun.
Ulat yang terlihat di siang hari ini adalah ulat grayak. Petani juga harus mengatasi serangan ulat ini secepatnya. Gunanya untuk menghindarkan kegagalan panen yang merugikan petani.
Cara Mengendalikan Ulat Tanah yang Benar
Sebenarnya, hama ini memiliki musuh alami. Ini sudah menjadi bagian dari rantai makanan. Diantara musuh alaminya adalah Botrytis dan Apanteles Ruficrus.
Meskipun begitu, petani juga perlu mengupayakan pencegahan sedari awal. Caranya bisa diaplikasikan saat proses pengolahan lahan. Ini menjadi hal yang tidak bisa ditawar jika tidak ingin menjumpai masalah saat tanaman mulai tumbuh. Baik itu tanaman terpotong akibat ulat maupun daun bawang merah menguning akibat hama lainnya.
Caranya adalah dengan membakar tanaman lama sebelum menanam tanaman baru. Selain itu, petani disarankan untuk menggenangi lahan dengan air selama beberapa hari. Fungsinya untuk menjauhkan ulat tanah dari lahan.
Kemudian yang tak kalah penting adalah memanfaatkan insektisida tabur. Insektisida yang cocok untuk mengusir hama tersebut berbahan Karbofuron seperti Furadan. Caranya adalah dengan menaburkannya pada tanah bersamaan dengan proses pemupukan.
Itulah bagaimana cara petani mengusir hama ulat tanah pada tanaman bawang merah. Ini bisa dimulai dengan pengolahan tanah sebaik mungkin. Kemudian melakukan penaburan insektisida sesuai dosis. Jangan berlebihan supaya umbi tidak mengandung bahan kimia berbahaya.
0 Response to "Cara Mengendalikan Serangan Ulat Tanah Pada Tanaman "
Post a Comment