Varietas Benih Jagung Paling Cepat Panen
Menanam benih
jagung paling cepat panen bisa menjadi solusi terbaik untuk petani. Jenisnya bervariasi.
Umur pemanenan maksimum di kisaran 75-100 HST.
Menanam jagung
harusnya lebih cerdas. Ketahanan tanaman, kecepatan waktu pemanenan, hingga
produktivitas hasil harusnya menjadi pertimbangan utama.
Tujuannya jelas. Petani
bisa meminimalkan kerugian. Setidaknya, jerih payah dan biaya operasional mendapatkan
hasil nyata. Yakni memperoleh keuntungan sehingga petani dapat semangat
menjalani rutinitasnya.
Pada kesempatan
kali ini, Kami akan membagikan beberapa jenis benih jagung cepat panen. Tentu
saja, varietasnya unggul dan tahan terhadap penyakit. Di antara jenisnya
sebagai berikut.
Benih Jagung Usia Panen Maksimal 100 Hari
Rata-rata, umur panen jagung biasa lebih dari 100 hari setelah masa tanam. Kebanyakan petani menanamnya. Tetapi jika ingin mempersingkat waktunya, petani bisa menentukan beberapa jenis jagung ini.
1. Provit A1 dan A2
Varietas ini dapat tumbuh baik di dataran rendah. Memiliki kelebihan dalam
ketahanan terhadap rebah. Hanya saja, cukup sensitif dengan bulai.
Hasil panen maksimum di kisaran 7,4-8,8 ton per hektar (pipilan kering). Usia pemanenan di kisaran umur 96-98 hari.
2. JH 36
Benih jagung ini terbilang unggulan. Usia penanaman hingga panen hanya
sekitar 89 hari.
Petani dapat tersenyum lebar ketika menanamnya. Pasalnya, varietas ini
tahan terhadap penyakit seperti bulai, karat hingga hawar daun.
Produktivitasnya juga tinggi. Untuk satu hektar lahan, varietas ini dapat menghasilkan pipilan kering jagung sekitar 12 ton.
3. Bima 7, 9, 10, 16
Benih jagung Bima terbagi menjadi beberapa jenis. Setiap jenisnya memiliki
kemampuan cukup bagus terhadap serangan penyakit. Khususnya bercak daun dan
karat. Hanya saja, kurang kuat terhadap bulai kecuali Bima 16.
Produksinya
per hektar juga membanggakan. Masing-masing jenis dapat menghasilkan pipilan
jagung kering hampir 13 ton. Kemudian usia panen paling cepat di kisaran 89-100
hari.
Benih Jagung Usia Panen Kisaran 65-88 Hari
Umur panen jagung
kering yang relatif pendek memungkinkan petani lebih untung. Pasalnya, biaya
untuk merawat tidak terlalu boros. Contohnya jagung manis yang bisa dipanen lebih awal.
Menariknya, pencarian benih jagung paling cepat panen ini bisa petani lakukan. Jika ingin panen lebih cepat dengan hasil menjanjikan, varietas berikut ini bisa menjadi andalan.
1. Manding
Jenis ini termasuk yang paling cepat. Petani bisa memanen hasilnya setelah usia tanaman jagung mencapai 65 hari. Hanya saja, produksinya per hektar sekitar 2,9 ton.
2. Motoro Kiki
Hampir serupa dengan Manding, jagung Motoro Kiki juga lebi cepat. Usianya hanya sekitar 70-80 hari setelah penanaman. Dan hasilnya mencapai 3 ton pipilan kering per hektar. Namun, jenis ini memiliki ketahanan terhadap penyakit serta bagus ditanam di dataran rendah.
3. Makmur 4
Varietas ini mewakili hasil lebih besar. Petani dapat memanen jagung hingga
10 ton per hektar (pipilan kering).
Kelebihannya ialah usianya pendek di kisaran 79 hari. Selain itu tahan terhadap penyakit seperti bulai, karat hingga hawar daun.
4. Guluk-Guluk
11 ton pipilan kering menjadi pencapaian produksi jagung per hektar. Usia panen di kisaran 75 hari. Itu menjadi kelebihan benih jagung guluk-guluk.
5. Talango
Talango juga pendek usianya. Petani cukup menunggu hingga 75 hari ke depan setelah penanaman. Hanya saja, produksi maksimalnya sekitar 3,9 ton per hektar.
6. Pulut Uri
Jenis ini dirilis dalam bentuk benih komposit dan hibrida. Jenis komposit
ini dalam balutan Pulut Uri 1 dan 2. Kemudian hibrida dalam bentuk Pulut Uri 3
H.
Masing-masing
jenis memiliki kemampuan produksi sekitar 9-10 ton pipilan kering per hektar. Sementara
rentang usia panen di kisaran 85-88 hari.
Selain yang
disebutkan di atas, masih ada benih jagung paling cepat panen seperti HJ
Agritan 1 dan 2. Ini merupakan jagung hibrida yang proses penanamannya cukup
mudah. Hasilnya juga menjanjikan sekitar 10-12 ton. Tentu saja, cocok ditanam pada
dataran ketinggian.
0 Response to "Varietas Benih Jagung Paling Cepat Panen"
Post a Comment