// //]]> Memahami Klasifikasi dan Morfologi Mentimun - Budidaya Tanaman Memahami Klasifikasi dan Morfologi Mentimun - Budidaya Tanaman

Memahami Klasifikasi dan Morfologi Mentimun

klasifikasi dan morfologi mentimun

Nama latin mentimun adalah Cucumis Sativus L. Cirinya tumbuh menjalar dengan memanfaatkan pilin/spiral. Untuk deskripsi lengkapnya, pahami klasifikasi dan morfologi mentimun berikut ini.

Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Mentimun


Klasifikasi dan morfologi mentimun ini menjelaskan tentang gambaran dari tanaman penghasil buah yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Dengan mengenalinya, Anda akan mengetahui ciri-ciri dari tanaman mentimun tersebut.

1. Klasifikasi Mentimun


Mentimun atau ketimun merupakan tumbuhan yang memiliki kulit keras. Kulitnya mengandung mineral yang sangat baik untuk tubuh. Lantas, seperti apa klasifikasi tanaman timun tersebut?

- Kingdom : Plantae

- Divisi : Magnoliophyta

- Kelas : Magnoliopsida

- Ordo : Cucurbitales

- Famili : Cucurbitaceae

- Genus : Cucumis

- Spesies : C. Sativus

2. Morfologi Mentimun


Bagaimana dengan morfologi tanaman mentimun? Morfologi tanaman ini dapat menjelaskan tentang ciri khususnya.

Akar tanaman berjenis tunggang. Akarnya pun menyimpan bulu-bulu akar yang dapat menembus tanah hingga kedalaman 30-60 cm. Tak ayal jika tumbuhannya peka terhadap sumber air.

Batangnya berbulu dan berwarna hijau. Panjang batang mentimun bisa mencapai 1,5 meter. normalnya, batangnya mengandung air dan bertekstur lunak.

Pada batang melekat sulur berbentuk spiral. Ketika menyentuh penyangga, sulur ini dapat melingkari penyangga. Bahkan, kemampuan mengikatnya sangat kuat hanya dalam hitungan 14 jam.

Bunga timun berbentuk terompet. Ketika mekar, warnanya akan menguning. Bunga jantan dan betina letaknya terpisah. Hanya saja, masih dalam satu rumah atau tanaman.

Bunga jantan ditandai dengan tidak adanya bakal buah membengkok. Sedangkan bunga betina memilikinya. Letaknya persis di bawah mahkota bunga.

Untuk buahnya bisa memanjang sekitar 12-25 cm dengan diameter sekitar 2-5 cm. Warnanya hijau, hijau muda atau hijau keputihan ketika masih muda. Tetapi bila sudah menua, warnanya berubah menjadi cokelat, kuning tua atau putih bersisik.

Sementara daunnya berjenis tunggal. Untuk bentuknya sangat bervariasi. Tergantung pada spesiesnya.

Panjang daun sekitar 7-20 cm dengan Panjang tangkai 5-15 cm. tepian daun berlekuk dengan susunan daun berselang seling.

Ketika masih muda, daunnya menyirip lima layaknya pohon palem dengan sudah meruncing. Sedangkan bila menua, daunnya menyerupai bulat telur dengan pangkal daun sedikit lekukan.

Persebaran Mentimun


Tanaman mentimun dipercaya berasal dari dataran Asia dan Mediteran di Timur Tengah. Tanaman ini telah lama dibudidayakan beberapa abad yang lalu.

Kebanyakan, tanaman ini tumbuh subur di Kawasan subtropis dan tropis. Tepatnya, di dataran tinggi.

Meskipun begitu, bukan berarti jika tanaman mentimun tidak dapat dibudidayakan di dataran rendah. Nyatanya, cukup banyak petani yang tinggal di dataran rendah berhasil melakukan penanaman.

Tanaman timun ini hidup sekitar 2-3 bulan. Tentunya, tanamannya dapat menghasilkan buah segar yang siap dikonsumsi oleh masyarakat.

Hanya saja, produksi panen timun di Indonesia masih kalah jauh dari negara lainnya. Tercatat jika Indonesia pada tahun 1991 hanya mencatatkan panen 4 ton timun per hektar. Padahal di China, produksinya bisa mencapai 12 ton per hektar.

Lebih mencengangkan lagi, Jepang mampu menghasilkan sekitar 44 ton timun segar per hektarnya.

Penyebabnya ditengarai berasal dari metode budidaya, kesesuaian lahan hingga jenisnya. Artinya, petani di Indonesia sebenarnya bisa mengejarnya bila mampu melakukan hal yang sama.

Kuncinya, dibutuhkan penyuluhan hingga perilisan jenis timun hibrida yang kualitasnya lebih baik. Ketika ini dilakukan, produksinya diharapkan dapat melimpah. Pada akhirnya, Indonesia yang notabenenya memiliki lahan subur dapat menghasilkan panen lebih baik lagi.

Itulah kurang lebih informasi mengenai klasifikasi dan morfologi mentimun. Sejauh ini, dibutuhkan praktik budidaya yang lebih baik dengan dukungan jenis timun yang unggul. Tujuannya supaya panen yang dihasilkan lebih melimpah.

0 Response to "Memahami Klasifikasi dan Morfologi Mentimun"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Bawah Artikel