Pertimbangan Dalam Budidaya Tanaman Jagung
Sunday, October 6, 2019
Add Comment
Sejauh ini, budidaya tanaman jagung di Indonesia masih belum mencukupi kebutuhan masyarakat. Kebanyakan, impor dilakukan oleh pemerintah. Hal ini menandai kalau peluang menanam jagung masih sangat menjanjikan.
Disadari atau tidak, jagung memiliki peranan penting dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional dan internasional. Secara, jagung memilik kandungan karbohidrat tinggi. Yang artinya, jagung merupakan sumber energi bagi seseorang.
Sebagai sumber energi pengganti beras dan gandum, jagung malah belum mendapatkan perhatian serius. Banyak petani yang lebih memilih jenis tanaman pangan lain ketimbang jagung. Karena jagung sendiri memiliki nilai jual yang kecil.
Kecilnya nilai jual membuat petani enggan untuk menanamnya. Padahal jika dicermati, jagung sangat dibutuhkan. Baik dijadikan sumber makanan pokok, bahan baku olahan industry atau semacamnya.
Saat ini, ledakan populasi di setiap negara membuat permintaan jagung semakin besar. Besarnya permintaan nyatanya belum mampu dipenuhi oleh petani nasional. Akhirnya, pemerintah melakukan impor dari negara lain.
Melihat situasinya, seharusnya petani harusnya menyadari kalau ini bisa dimanfaatkan. Budidaya jagung masih sangat baik. Apalagi tanaman ini sangat mudah ditanam di lahan Indonesia.
Jenis Jenis Budidaya Jagung
Di Indonesia, banyak sekali varietas jagung yang bisa ditanam oleh petani. Varietas unggulan akan menghasilkan panen yang melimpah. Dan inilah yang diharapkan oleh petani ketika membudidayakan tanaman jagung.
Jenis jagung ini dibedakan menjadi 3 golongan. Diantaranya adalah jagung hibrida, jagung komposit dan jagung transgenik. Masing-masing kelompok menelurkan berbagai varietas unggul yang mana bisa dijadikan pilihan oleh para petani.
Jagung hibrida sendiri dipahami sebagai jenis jagung yang berasal dari persilangan antara dua jenis jagung yang memiliki sifat unggul. Persilangan ini menghasilkan berbagai jenis varietas unggul yang dibutuhkan oleh banyak perusahaan.
Keunggulan dari jenis hibrida terletak pada hasilnya. Hasil panennya sangat tinggi sehingga membuat petani bisa memperoleh hasil maksimal. Setidaknya, petani bisa panen sampai 12 ton perhektar.
Walaupun begitu, ada kelemahan dari jenis jagung ini. Petani disarankan untuk membeli benih setiap kali mau melakukan penanaman. Karena jika menggunakan benih hasil panen, produksinya akan menurun di masa tanam kedua.
Sementara jagung komposit merupakan jagung lokal yang memang lebih dulu ditanam. Artinya, jenis ini sudah ditanam oleh petani masa lampau dengan karakteristik tanaman yang melakukan penyerbukan secara mandiri.
Jenis ini memiliki keunggulan yang berkebalikan dengan hibrida. Keunggulannya adalah tahan terhadap penyakit, umurnya pendek dan bisa ditanam berulang-ulang. Misalnya dari benih hasil pemanenan sebelumnya.
Tapi kekurangannya, produksi yang dihasilkan jauh lebih kecil. Petani maksimal akan memperoleh kira-kira 5 ton dari penanaman di lahan 1 hektar.
Sedangkan jagung transgenik adalah jenis jagung yang telah disisipi gen khusus sehingga membuat varietasnya semakin unggul. Contohnya adalah penyisipan gen tahan penyakit. Dengan keberadaan zat ini, tanaman akan tahan tolerir dengan penyakit sehingga tanaman terjaga produktifitasnya.
Jenis jagung yang satu ini juga punya keunggulan dalam hasil panennya. Dalam 1 hektar, tanaman ini maksimal bisa memproduksi jagung sekitar 10 ton. Menariknya, tanaman ini tahan terhadap serangan hama ataupun tersentuh bahan kimia.
Sementara kekurangannya adalah harus dibeli langsung di toko pertanian. Yang paling parah, jenis ini bisa memicu munculnya hama dan penyakit jagung yang baru dan lebih kebal. Dengan begitu, pemeliharaan jagung akan semakin rumit nantinya.
Perlu diingat bahwa 3 kelompok besar ini menelurkan banyak sekali jenis jagung unggul. Jumlahnya puluhan sehingga petani perlu memilih jenis yang tepat. Khususnya untuk mendukung keberhasilan dalam budi daya tanaman jagung di lahan pertanian.
Syarat Tanam Tanaman Jagung
Tanaman jagung bisa ditanam di lahan manapun. Tanaman ini sangat mudah beradaptasi dengan lingkungan. Baik itu ditanam di dataran rendah ataupun dataran tinggi yang berhawa sejuk.
Meskipun begitu, Anda yang berniat untuk membudidayakannya perlu memperhatikan syarat tumbuh tanaman jagung dengan teliti. Penyesuaiannya akan mempengaruhi pada produktifitas tanaman. Dengan kata lain, melimpah atau tidaknya hasil salah satunya dipengaruhi oleh tempat penanamannya.
Tanah apapun bisa dimanfaatkan untuk melakukan penanam. Yang perlu diperhatikan adalah tingkat keasaman tanah itu sendiri. Idealnya, PH tanah yang sesuai dengan tanaman ini berkisar pada angka 6,5 – 7,5.
Tanaman juga akan tumbuh normal bila suhu lingkungannya di kisaran 21-34 derajat selsius. Ketika mengawali proses perkecambahan, suhu idealnya sekitar 30 derajat. Setelah memasuki usia pertumbuhan, suhunya di kisaran 23-27 derajat.
Sementara untuk curah hujannya sendiri, suatu daerah idealnya memiliki curah hujan sekitar 85 – 200 mm perbulannya. Angka tersebut memungkinkan tanaman dapat memperoleh air dan penyinaran matahari secara cukup. Pasalnya, tanaman ini akan tumbuh dan berbuah maksimal dengan lamanya sinar matahari sekitar 8 jam.
Saat masa pertumbuhan, jagung sebenarnya tidak terlalu memerlukan banyak air. Baru ketika masa berbunga (umur 45-55 hari) dan masa pengisian biji (umur 60-80 hari), kebutuhan air perlu ditingkatkan.
Setelah itu, tanaman bisa dialiri dengan air secukupnya. Dan tanaman siap melakukan pematangan biji dengan lamanya penyinaran matahari. Dengan adanya sinar matahari, biji akan mulai mengeras dan cepat menguning. Ini menandai jagung siap untuk dipanen.
Melihat syarat tumbuhnya, waktu untuk menanam tanaman jagung idealnya dilakukan di awal musim penghujan. Ketika berada di masa tersebut, jagung akan tumbuh lebih bagus. Karena proses pembungaan dan pengisian biji sangat bergantung pada kebutuhan air.
Walaupun begitu, Anda juga harus memperhatikan kondisi lahannya. Jangan biarkan lahannya tergenang dengan air. Ini bisa membuat tanaman kurang maksimal.
Untuk tanahnya sendiri, usahakan untuk diolah dengan baik. Upayakan untuk menggemburkan tanah, memenuhi tanah dengan unsur hara yang tinggi. Dengan begitu, tanaman akan sehat dan siap memunculkan hasil.
Pertimbangan Utama Untuk Memaksimalkan Budidaya Jagung
Menanam jagung ibarat dua sisi mata koin. Satu sisi dibutuhkan oleh masyarakat luas lantaran menjadi tanaman pangan pengganti beras. Di lain sisi harganya masih kurang memuaskan petani. Tidak salah bila petani kadang merasa dirugikan dengan kondisi tersebut.
Tidak mau mengalami masalah seperti ini, harusnya Anda yang ingin terjun dalam budidaya tanaman jagung perlu membuat rencana matang. Setidaknya, pahami tentang tujuan dari penanaman jenis jagung tersebut?
Ketika Anda memahaminya, berarti Anda tidak salah langkah. Karena semuanya telah terencana sehingga hasil panen bisa langsung dimanfaatkan sepenuhnya. Bahkan Anda tahu besaran nilai jual dari jagung tersebut.
Secara khusus, ada 3 hal yang perlu dipertimbangkan oleh para petani. Pertama adalah cepat lambatnya proses penanaman sampai panen. Hal ini berpengaruh pada cepat lambatnya dalam mendapatkan hasil.
Kedua, tinggi tidaknya produktifitas tanaman jagung. Beberapa varietas jagung mulai bermunculan dengan kriteria khusus. Ada yang memang memiliki produktifitas tinggi. Ada pula yang produktifitasnya rendah.
Ketiga, kesesuaiannya dengan permintaan pasar. Semakin dicari oleh masyarakat, maka semakin mudah dalam hal penjualannya. Ini memungkinkan petani lebih cepat untuk memperoleh hasil dari menanam jagung.
Selebihnya, Anda bisa mempertimbangkan tentang adaptasinya dengan penyakit/hama. Tapi hama ini sebenarnya bisa ditangani dengan berbagai cara. Makanya, Anda diharapkan fokus pada 3 hal di atas.
Dengan mempertimbangkan 3 hal di atas, peluang untuk sukses dalam menanam jagung akan semakin besar. Panen jagung yang melimpah tidak tertahan, malah bisa dijual dengan cepat. Intinya, budidaya tanaman jagung bisa tetap menguntungkan bila Anda jeli dalam memanfaatkan permintaan pasar.
0 Response to "Pertimbangan Dalam Budidaya Tanaman Jagung"
Post a Comment